Selasa, 7 Mei 2024

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter pada 20-21 Juli

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (20/7/2023). Foto: Antara/BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat pesisir antisipasi potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa perairan Indonesia pada 20-21 Juli 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG dilansir Antara, Kamis (20/7/2023).

Ia menyebutkan pola angin menjadi salah satu faktor terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari selatan-barat dengan kecepatan angin berkisar 6 sampai 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan angin berkisar 8 sampai 30 knot,” paparnya.

Ia menjelaskan, kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, Samudra Hindia Barat Aceh, perairan barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.

Kondisi itu menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Selat Malaka bagian tengah, perairan Lhokseumawe, Selat Sape bagian selatan.

Juga di perairan timur Kep. Simeulue, perairan Nias-Sibolga, perairan timur Kep. Mentawai, Selat Ombai, perairan Kupang-P. Rote, perairan selatan Flores, perairan Anambas-Natuna, perairan Subi-Serasan, Laut Natuna, Selat Karimata.

Kondisi mirip juga berpotensi terjadi di Laut Jawa, perairan Kalimantan Tengah, perairan selatan Kalimantan, perairan Kota Baru, perairan Balikpapan-Samarinda, perairan Indramayu-Cirebon, perairan utara Jawa Timur.

Selain itu, Selat Madura bagian timur, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan Kep. Sangihe-Talaud, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung-Likupang, perairan selatan Banggai-Kep. Sula.

Lalu, perairan utara Halmahera, perairan Obi-Bacan, Laut Halmahera, Laut Seram, perairan selatan P. Buru-P. Seram, perairan utara Papua Barat-Papua, perairan Misool.

Selanjutnya, perairan Sorong, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, perairan Kep. Semata-Kep. Tanimbar, perairan Yos Sudarso bagian selatan, Laut Arafuru dan Samudra Pasifik Utara Jayapura.

Untuk gelombang lebih tinggi, yaitu di kisaran 2,5 sampai 4 meter berpotensi terjadi di perairan timur P. Simeulue, perairan timur Kep. Mentawai, Teluk Lampung, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba-Sawu, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan P. Sawu-Kupang-Rote, Laut Natuna Utara dan Samudra Pasifik Utara Biak.

Adapun untuk gelombang sangat tinggi di kisaran 4 sampai 6 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue.

Perairan barat Kep. Mentawai, perairan P. Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa-NTB, Samudra Hindia Barat Sumatera, Samudra Hindia Selatan Jawa-Sumba, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat. (ant/bnt/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
28o
Kurs