Sabtu, 12 Oktober 2024

BNN Ajak Masyarakat Tolak Narkoba Lewat Ketahanan Diri dan Keluarga

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Riza Sarasvita Deputi Bidang Rehabilitasi (kiri) dan Richard M. Nainggolan Deputi Bidang Pencegahan BNN RI (kanan) di Surabaya, Kamis (26/1/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Badan Narkotika Nasional (BNN) RI hari ini menggelar rapat teknis (Rakernis) di Surabaya, Jawa Timur untuk membahas pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di tahun 2023.

Richard M. Nainggolan Deputi Bidang Pencegahan BNN RI menyebut kalau ketahanan diri masyarakat adalah upaya penting yang harus diwujudkan untuk menolak penyalahgunaan dan penggunaan narkotika.

“Meningkatkan ketahanan diri masyarakat untuk menolak narkotika sehingga masyarakat tidak mau menyalahgunakan ataupun terlibat dalam peredaran gelap,” ujar Richard di Hotel Bumi Surabaya, Senin (26/1/2023).

Richard melanjutkan, dalam melakukan pencegahan narkotika, BNN sendiri punya tiga strategi. Antara lain soft power approach, hard power approach, dan smart power approach and cooperation.

Sedangkan ketahanan masyarakat merupakan bagian dari soft power termasuk pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi. Yang mana, berbagi strategi itu bakal menjadi fokus dalam pembahasan hari ini.

Kata Richard, ketahanan diri masyarakat bisa dimulai dengan peningkatan ketahanan diri keluarga. Dari situ nantinya diharapkan bisa meningkatkan ketahanan diri remaja terhadap narkotika.

“Dari ketahanan keluarga dan juga meningkatkan ketahanan diri remaja termasuk teman sebaya. Ini sebagai pendukung untuk terwujudnya dan terciptanya ketahanan diri masyarakat untuk menolak narkotika,” imbuhnya.

Mantan Kepala BNN Kepulauan Riau juga mengatakan, kalau pihaknya juga fokus mencegah adanya kasus penyalahgunaan narkotika yang melibatkan institusi negara.

“Upaya pencegahan yang kita lakukan ya itu tadi, dengan meningkatkan ketahanan diri masyarakat. Tentunya untuk mencapai itu perlu ada pengetahuan, pemberian pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika. Masyarakat di sini termasuk aparatur negara,” kata dia.

Dia menyebut penyalahgunaan dan peredaran narkotika sebagai kejahatan luar biasa yang bisa menimpa siapa pun tanpa pandang bulu.

Dalam kesempatan itu, Riza Sarasvita Deputi Bidang Rehabilitasi BNN RI menjelaskan kalau di 2023 ini pihaknya fokus untuk menjaga standar dan mutu layanan untuk rehabilitasi.

Selain itu, bidang rehabilitasi akan mengembangkan unit-unit desa bersinar. Desa bersinar tersebut merupakan program intervensi berbasis masyarakat yang bertujuan untuk merehabilitasi seorang individu yang mulai menyalahgunakan narkotika.

“Jadi bukan pecandu ya, tapi yang mulai menyalahgunakan. Nanti kalau diassesment ternyata butuh layanan yang kompleks, maka akan dirujuk kepada klinik BNN atau Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) milik Kementerian Sosial atau Kesehatan,” jelas Riza.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Sabtu, 12 Oktober 2024
30o
Kurs