Sabtu, 27 April 2024

BSSN Sebut Serangan Siber Malware Marak Akibat Penggunaan Software Bajakan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi. Ransomware kembali menyerang jaringan komputer dunia. Foto: Antara

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebutkan serangan siber malware yang semakin marak di Indonesia bisa terjadi salah satunya akibat penggunaan software bajakan yang masih sering digunakan oleh masyarakat.

“Penyebab utamanya adalah banyak sekali masyarakat yang masih pakai software bajakan. Jadi di hardware-nya dipasang software dan aplikasi bajakan. Hardware-nya juga sering dipakai untuk pengolahan sistem elektronik,” kata Sulistyo Deputi III BSSN dilansir Antara, Senin (7/8/2023).

Dalam data yang dimiliki BSSN, hingga Agustus 2023 total serangan siber yang terjadi di Indonesia telah mencapai 219.414.104 serangan.

Dari jumlah itu, persentase malware sebagai serangan siber paling mendominasi sebesar 52,51 persen, atau berjumlah 115.208.766 serangan.

BSSN mengungkapkan, malware yang akhir-akhir ini sering digunakan untuk serangan siber berbentuk ransomware yang kerap mengunci data di perangkat keras pengguna. Kemudian pelaku kejahatan meminta sejumlah dana agar data itu bisa kembali ke pemiliknya.

Terdapat sebanyak 707.409 serangan ransomware hingga Agustus 2023 yang berhasil diidentifikasi oleh BSSN.

Adapun hardware atau perangkat keras yang dimaksud oleh Sulistyo tidak terbatas pada komputer atau PC saja tapi juga di dalamnya termasuk ponsel pintar, tablet, dan perangkat sejenisnya.

Ia menambahkan, ketika software bajakan dipakai, pengguna perangkat tak bisa mendapatkan pembaruan seperti di software resmi, untuk menjaga keamanan siber perangkat-nya saat ternyata ditemukan adanya kerentanan.

Padahal pembaruan-pembaruan tersebut dikeluarkan setelah ditemukannya celah kerentanan siber sehingga ketika ada serangan perangkat bisa tetap aman.

Serangan malware juga menjadi marak karena masyarakat saat ini kerap lupa menambah perlindungan ekstra seperti aplikasi antivirus. Sehingga memberikan potensi lebih besar untuk perangkat pintar-nya diserang oleh malware.

Oleh karena itu, untuk mencegah hal ini terjadi, masyarakat harus lebih waspada saat ingin mengunduh dan memasang software.

Baiknya gunakan software yang disediakan oleh pengembang layanan atau aplikasi secara resmi. Sehingga ketika terjadi kerentanan siber masyarakat bisa lebih terlindungi dan baik perangkat hingga datanya bisa tetap aman. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs