Selasa, 30 April 2024

Digitalisasi Akan Tingkatkan Layanan Angkutan Massal

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (empat kiri) dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Sistem E-Ticketing Berbasis Akun Untuk Mendukung Integrasi Pembayaran Antar Moda Dan Sosialisasi Sistem Pembayaran BRT” yang digelar di Palembang, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/8/2022). Foto: Kemenhub

Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan menerapkan digitalisasi pelayanan publik di sektor transportasi untuk meningkatkan pelayanan angkutan massal.

Hal ini disampaikan Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan, saat menghadiri kegiatan Soft Launching Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital Nasional, yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Istana Wakil Presiden, Selasa (20/6/2023).

“Pelayanan publik yang dilakukan secara digital adalah suatu keniscayaan. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan KemenPAN RB dan Kemendagri. Kami juga terus berupaya menerapkannya di sektor transportasi, yang memiliki dua hal penting yaitu terkait perizinan dan pelayanan angkutan massal,” kata Budi, dikutip dari laman Kemenhub.

Budi menambahkan, dengan penerapan digitalisasi perizinan yang dilakukan di sektor perhubungan, dapat mempersingkat alur birokrasi sehingga pelayanan perizinan di sektor transportasi menjadi lebih cepat dan mudah. Begitupun juga dengan digitalisasi pelayanan angkutan massal akan semakin memudahkan masyarakat menggunakan jasa angkutan massal.

“Untuk membeli tiket, saat ini PT KAI sudah dapat menggunakan wajah (face recognition) untuk melakukan konfirmasi perjalanan saat akan boarding, sehingga makin cepat dan memudahkan pengguna jasa kereta api,” kata Budi.

Dalam kegiatan tersebut, Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI mengatakan, pemerintahan berbasis digital penting untuk dilakukan guna mengubah wajah birokrasi yang selama ini dinilai kaku dan berbelit-belit menjadi lebih interaktif dan cepat.

“Hadirnya layanan digital seharusnya mampu mengikis layanan publik yang identik dengan menyita waktu, antrian panjang, praktik percaloan, dan minimnya informasi layanan,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menerapkan teknologi pemindai wajah atau Face Recognition Boarding Gate. Dengan teknologi itu, penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) hanya perlu menampakkan wajah saat boarding tanpa harus menunjukkan tiket kereta dan KTP dengan proses yang tidak lebih dari 1 (satu) menit.

Saat ini, Face Recognition sudah tersedia di 9 stasiun, yakni di Stasiun Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Solo Balapan, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Malang. (fra/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs