Selasa, 10 Desember 2024

Geram Jalan Rusak di Surabaya, Warga Wiyung Gelar Aksi Sendirian

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kusnan Hadi (51 tahun) warga Wiyung aksi di Jalan Raya Menganti Wiyung yang bergelombang, Senin (8/5/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Merasa geram melihat dan melintasi jalan rusak, warga di Surabaya menggelar aksi sendirian di tengah jalan raya. Ia berharap upayanya membuat pemerintah kota (pemkot) melakukan perbaikan tanpa menunggu korban.

Aksi seorang diri itu dilakukan Kusnan Hadi (51 tahun) warga Dukuh Karangan Kecamatan Wiyung. Ia berdiri hingga duduk di tengah Jalan Raya Menganti Wiyung Surabaya yang bergelombang kira-kira sepanjang dua meter, pada Senin (8/5/2023) siang.

Pantauan suarasurabaya.net, di tengah terik matahari, Kusnan melakukan aksi dengan membawa papan bertuliskan “RUSAK” dan menata kaleng-kaleng bercat putih di jalan rusak yang panjangnya sekitar dua meter itu mulai pukul 10.30-11.00 WIB.

Kusnan mengaku sengaja melakukan aksi seorang diri agar tidak menimbulkan kemacetan.

“Kalau bisa saya peringatkan sendiri akan saya lakukan sendiri,” katanya dikonfirmasi suarasurabaya.net, Senin (8/5/2023).

Ia mengaku geram atas jalan utama yang jadi langganan rusak setiap tahun.

“Jalanan ini yang saya lihat, tahunan. Tiap tahun pasti rusak gak tahu pengerjaannya bagaimana. Sekarang, hampir setengah meter gelombangnya. Tadi, pas aksi, banyak sopir bilang teriak terima kasih, terima kasih. Waktu banjir itu, saya bawa mobil kena “jedak” gitu karena gak kelihatan, ketutup air,” bebernya.

Tiga minggu terakhir, ia melihat jalanan itu hanya dicat semprot warna putih sebagai tanda.

“Kalau sudah di jalan raya, saya yakin pasti banyak laporan, saya yakin. Tapi, kok gak ditanggapi akhirnya (saya) aksi. Harapannya, perbaikan yang bagus, di depan rumah sakit dekat situ juga ada (jalan rusak),” terangnya.

Ia berharap, perbaikan dilakukan tanpa menunggu adanya korban jiwa.

Terpisah, Lilik Arijanto Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya membenarkan, penambalan jalan yang dilakukan satgas dinasnya seringkali kembali ambles.

Sehingga, penanganan itu akan dikerjakan dengan proyek lelang dua hingga tiga mingguan lagi.

“Jadi gini, kerusakan jalan itu bukan karena berlubang. Kerusakan, di dasarnya. Jadi nanti pekerjaannya gak ditambal dengan aspal tapi dikeruk dulu dasarnya, diganti, dipadatkan lagi, baru diaspal ulang,” katanya.

Proyek lelang itu dikerjakan untuk melakukan perbaikan secara total agar tak kembali ambles.

Ia juga menyebut untuk ruas jalan rusak lain di Surabaya, rutin diterjunkan satgas setiap hari untuk mencari titik dan melakukan perbaikan.(lta/abd/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Mobil Seruduk Warung di Jalan Kedungdoro Surabaya

Surabaya
Selasa, 10 Desember 2024
32o
Kurs