Petugas kesehatan haji 1444 hijriyah terutama “kloter 3 embarkasi Surabaya” melakukan penyuntikan vitamin, kepada para jemaah calon haji (JCH) menyusul meninggalnya satu orang dalam rombongan tersebut, Senin (19/6/2023) pukul 01.00 dini hari waktu Saudi.
Suntikan (vitamin) dilakukan sebagai antisipasi hal-hal tidak diinginkan, terutama yang berhubungan dengan kesehatan jemaah, khususnya dari kloter 3.
“Memberikan suntikan vitamin kepada jemaah kloter 3, dan diutamakan untuk yang lanjut usia (lansia) terlebih dulu, kalau dosis masih mencukupi akan disuntikan juga ke jemaah lainnya sekaligus,” ucap salah satu petugas Tim Kesehatan Haji kepada suarasurabaya.net, di Mekkah, Arab Saudi.
Selain itu, suntikan tersebut sebagai penguat untuk jemaah yang sebentar lagi akan diberangkatkan ke Mina, untuk melaksanakan prosesi puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Untuk persiapan lainnya menyambut puncak haji, tim petugas kesehatan khususnya untuk kloter 3 embarkasi Surabaya juga terus mengimbau agar jemaah menjaga kondisinya.
Sebagai informasi juga, nantinya jemaah calon haji Indonesia akan menempati 70 maktab ketika berada di Arafah. Ke-70 maktab itu dipersiapkan untuk jemaah yang akan melaksanakan wukuf yang merupakan puncak ibadah haji. Setiap maktab berjumlah sekitar 3.000 jemaah. Setiap maktab disiapkan 40 toilet dan sekitar 10 kran untuk berwudhu.
Wukuf di Arafah dilakukan mulai tergelincir matahari pada 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada 10 Zulhijah. Kemudian pada tanggal 9 Zulhijah, jemaah bergerak dari Arafah ke Muzdalifah mulai pukul 19.00.
Selanjutnya, jemaah haji kembali bergerak menuju Mina pada malam 10 Zulhijah. Sebab pada 10 Zulhijah, jemaah harus melaksanakan wajib haji, yakni jumratul Aqobah. Setelah itu kembali ke pemondokan atau tenda di Mina.
Kemudian pada 11 Zulhijah jemaah haji melaksanakan jumratul Ula, Wustha, Aqobah. Hal yang sama juga dilakukan pada 12 Zulhijah. (bin/bil/iss)