Kartu Multi Trip (KMT) untuk pembayaran non tunai atau cashless KA Lokal Commuter Line Wilayah Daop 8 Surabaya, Jawa Timur (Jatim) sudah berlaku.
Usai launching di Mojokerto 20 Agustus lalu, kini sistem itu masuk tahap sosialisasi ke masyarakat di setiap stasiun.
Asdo Artriviyanto Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut, pemberlakuan KMT tak hanya untuk pembayaran tiket kereta, tapi juga terintegrasi dengan Bus Trans Jatim.
“Untuk integrasi sudah bisa. Tapi sistem tiketing belum bisa dilakukan seperti di Jakarta. Kalau di Jatim, beli tiket harus di aplikasi KAI Access atau di loket stasiun,” jelasnya, Sabtu (26/8/2023).
Segera, KCI juga akan menyiapkan armada kereta untuk menjalankan sistem looping atau perjalanan berulang yang ditarget mulai jalan pada 2024 secara bertahap.
“Kita mau tata dulu armadanya sistem looping diprogramkan 2024. Tentu bertahap (berjalannya). Lopping itu mondar-mandir seperti Surabaya-Mojokerto, mana ke mana. Selama ini kepadatan yang kita pantau Surabaya-Mojokerto. Mungkin nanti akan diperpanjang hingga Jombang atau Kertosono, karena sistem commuter itu yang jarak dekat dan frekuensi (kepadatan penumpang) tinggi,” jelasnya.
Anne Purba VP Corporate Secretary KAI Commuter Indonesia (KCI) menyebut, usai launching beberapa hari lalu, kini pihaknya terus menggelar soaialisasi di stasiun secara roadshow.
“Jadi ada sosioisasi 15 titik (stasiun). Ini bisa dipakai pembayaran transprotasi publik di Jabodetabek, Semarang, Jogja, Solo, dan Jatim,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Juli 2023 lalu KCI mengungkap akan memberlakukan KMT mulai Agustus di wilayah Jatim, yang terintegrasi dengan Bus Trans Jatim. Tujuannya, sebagai bentuk integrasi antar moda kereta api dengan pemerintah daerah setempat. (lta/bil/ipg)