Sabtu, 4 Mei 2024

Korea Utara Ancam AS agar Tidak Ganggu Satelit Malligyong-1

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Sebuah roket yang membawa satelit mata-mata Malligyong-1 diluncurkan di Provinsi Gyeongsang Utara, Korea Utara pada 21 November 2023. Foto: KCNA

Korea Utara murka kepada kepada Amerika Serikat (AS). Hal itu berakar setelah seorang pejabat antariksa AS yang mengatakan akan membuat satelit itu menjadi tidak berfungsi. Korea Utara menyebut pernyataan itu sebagai “deklarasi perang”.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara mengeluarkan pernyataan itu setelah Sheryll Klinkel yang menjadi pakar komunikasi pada Komando Luar Angkasa AS, berbicara dalam acara Radio Free Asia mengenai satelit mata-mata Korea Utara.

Dilansir dari Antara, Klinkel menyebut bahwa AS akan menempuh berbagai cara yang bisa digunakan untuk menangkal kemampuan luar angkasa dan kontra-antariksa musuh.

Klinkel juga menegaskan bahwa operasi gabungan angkatan ruang angkasa dapat mengurangi efektivitas dan sekaligus mematikan kekuatan musuh di semua wilayah.

“Pesan permusuhan dari Angkatan Luar Angkasa AS terhadap satelit pengintaian Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) tidak bisa diabaikan karena sudah merupakan tantangan terhadap kedaulatan DPRK, atau lebih tepatnya, sudah merupakan pernyataan perang kepada negara kami,” kata kementerian itu dalam Bahasa Inggris yang disiarkan kantor berita Korea Utara (KCNA).

Sembari mengutip pasal perjanjian PBB mengenai prinsip-prinsip tata laku aktivitas di luar angkasa, pejabat Korea Utara itu menyebutkan bahwa satelit mata-mata Malligyong-1, yang diluncurkan pada 21 November, berada di bawah yurisdiksi negara peluncur dan merupakan bagian dari wilayahnya sendiri, bukan senjata luar angkasa.

Menurut juru bicara itu, jika AS menganggap satelit itu “ancaman militer”, maka semua satelit mata-mata yang setiap hari berada di atas Semenanjung Korea harus dianggap sebagai target penghancuran.

“Jika AS berusaha menerobos wilayah sah suatu negara berdaulat dengan mempersenjatai teknologi terbaru secara ilegal dan tidak adil, DPRK akan mempertimbangkan mengambil aksi balasan sebagai bela diri dengan melemahkan atau menghancurkan kelangsungan hidup satelit mata-mata AS, dengan menggunakan hak sah yang sesuai dengan hukum internasional dan domestik,” terangnya. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
32o
Kurs