Rabu, 24 April 2024

Pemprov Jatim Anggarkan BTT untuk 43 KK Terdampak Tanah Gerak di Ponorogo

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim bersama rombongan waktu meninjau lokasi terjadi bencana tanah gerak di Kabupaten Ponorogo, Minggu (5/3/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bakal menganggarkan Biaya Tak Terduga (BTT) bagi 43 kartu keluarga dengan 139 jiwa yang terdampak bencana tanah gerak di Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Sebelumnya, akibat bencana tanah gerak itu ada puluhan rumah warga di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawo mengalami ambles, dinding retak hingga akses jalan yang retak.

Untuk diketahui, bencana tanah gerak yang dialami masyarakat Ponorogo itu terjadi sejak Minggu (26/2/2023) sore. Sebagian warga mengungsi di gedung sekolah desa setempat, sementara beberapa warga lainnya memilih mengungsi di rumah kerabat.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan, anggaran BTT itu guna membantu biaya pembangunan rumah bagi 43 KK yang terdampak. Nilainya sebesar Rp50 Juta untuk setiap rumah.

“Jadi jika lahan baru untuk relokasi warga sudah siap, Insya Allah dari Pemprov siap untuk anggaran BTT nya. Sehingga, saat lahan siap, kita juga siap bangun,” ujar Khofifah, Minggu (5/3/2023).

Oleh sebab itu, Khofifah mendorong supaya Bupati Ponorogo segera mencarikan lahan untuk relokasi warga. Supaya, proses pembangunan warga terdampak bisa segera direalisasikan pemprov.

“Allhamdulillah menurut Pak Bupati titiknya sudah terkonfirmasi dan nanti yang membangun dari Pemprov Jatim,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan, bahwa penggunaan anggaran BTT untuk pembangunan rumah warga terdampak tanah gerak ini juga sebelumnya telah dilakukan untuk beberapa daerah di Jatim. Yaitu, di Kabupaten Pacitan dan Trenggalek.

Selain itu, Khofifah menuturkan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bakal memberi support dan bantuan logistik bagi daerah terdampak bencana. Misalnya, terpal hingga pendirian dapur umum di setiap titik bencana.

“Secara prinsip, BPBD akan menghitung dan memetakan resiko bencana dan tingkat keparahan bencana di suatu daerah, sehingga bantuan yang diberikan tidak disama ratakan,” katanya.

Pada kesempatan itu, Khofifah juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo berupa 100 paket sembako, tikar, slimut, pasta dan sikat gigi, sabun mandi, handuk, terpal, minyak kayu putih dan mie instan. (wld/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs