Rabu, 29 Mei 2024

Polisi Tangkap Pasutri Penipu Tiket Konser Coldplay yang Raup Keuntungan Rp275 Juta

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Kombes Pol Auliansyah Lubis Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (kedua dari kiri) bersama Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko Kabid Humas Polda Metro Jaya (kedua dari kanan) beserta jajaran saat konferensi pers di Jakarta, Senin (22/5/2023). Foto: Antara

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan jasa titip (jastip) tiket konser band asal Inggris, Coldplay, yang rencananya digelar di Jakarta pada 15 November 2023.

“Kami telah mengamankan dua orang. Mereka melakukan penipuan terhadap masyarakat terkait dengan penjualan tiket Coldplay,” kata Kombes Pol Auliansyah Lubis Direktur Reserse Kriminal Khusus saat konferensi pers di Jakarta, Senin (23/5/2023).

Auliansyah menjelaskan, kedua tersangka ini merupakan pasangan suami-istri yang berinisial ABF (22) dan W (24). Keduanya diamankan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (19/5).

Modus para tersangka, yaitu membeli akun Twitter @Findtrove_id yang telah memiliki 1.513 followers. Pembelian seharga Rp750 ribu itu untuk meyakini calon pembeli tiket.

“Selain membeli akun Twitter, para tersangka membeli nomor rekening salah satu bank BUMN seharga Rp400 ribu untuk mengelabui identitas mereka,” katanya seperti dilaporkan Antara.

Kemudian Auliansyah menjelaskan, untuk meyakinkan para calon korban, kedua tersangka sudah memiliki satu tiket asli yang mereka telah dapatkan.

“Tiket itulah yang di-‘post’ (unggah) di Twitter sehingga masyarakat atau calon korban semakin percaya,” katanya.

Auliansyah menyebutkan, korban penipuan jastip tiket konser tersebut telah memakan korban puluhan orang dan ratusan juta rupiah.

“Sementara ini korban penipuan berjumlah 60 orang dan total keuntungan yang didapat tersangka sekitar Rp257 juta,” katanya.

Barang bukti yang telah diamankan satu akun twitter @findtrove_id, tiga buah ponsel, satu buah komputer, dua buah kartu ATM bank BUMN, satu akun bank swasta, satu akun dompet digital dan dua kartu Surat Izin Mengemudi (SIM).

Polisi menjerat para tersangka dengan Pasal 28 ayat 1 jo Pasal 45A ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

“Pidana penjara paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar,” kata Auliansyah.(ant/iss/rst)

Berita Terkait

..
Surabaya
Rabu, 29 Mei 2024
32o
Kurs