Senin, 29 April 2024

Polri Sebut Pengendara Berusia 15-19 Tahun Paling Banyak Terlibat Kecelakaan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Polri saat edukasi keselamatan berkendara di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (3/4/2023). Foto: Antara

Usai dilakukan evaluasi dan analisa hasil kecelakaan tahun 2022 yang terjadi di Indonesia, Polri menyebut mayoritas kecelakaan terjadi pada umur 15-19 tahun, yang merupakan usia pelajar.

Kombes Pol Arman Achdiat Kasudbdit Diknas Korlantas Polri  mengemukakan kasus kecelakaan dari hasil analisa pada 2022, mencapai 137 ribu kejadian.

Jumlah ini diasumsikan masih taraf recovery dari pandemi Covid-19. Dari jumlah 137 ribu kejadian itu, 27 ribu meninggal dunia dengan waktu paling banyak pukul 06.00 WIB sampai jam 09.00 WIB.

“Dari hasil analisa tahun 2022 yang sudah kami siapkan, menurut usia, jenis kendaraan dan penyebab kecelakaan itu, umur yang terlibat antara 15-19 tahun yang paling banyak terlibat kecelakaan, pada jam 06.00 WIB hingga jam 09.00 WIB. Itu jam anak sekolah yang berangkat. Jam 09.00 WIB – 11.00 WIB itu sekitar 22 ribu kasus dan terakhir jam 12.00 WIB sampai jam 15.00 WIB rendah,” katanya.

Dalam kegiatan edukasi keselamatan berkendara di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Arman Achdiat menambahkan korban mayoritas memang usia produktif dengan berbagai macam penyebab kecelakaan.

Melansir dari Antara, kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan adalah roda dua. Selain itu, dari hasil kajian kecelakaan mayoritas terjadi di jalan yang mulus dan cuaca cerah. Sehingga, bisa disimpulkan penyebab kecelakaan adalah ceroboh berkendara.

“Penyebab kecelakaan ceroboh saat mendahului kendaraan. Itu yang pertama. Yang kedua, tidak jaga jarak. Itu yang jadi analisa di 2022,” ujar Arman, Senin (3/4/2023).

Terkait kegiatan edukasi keselamatan berkendara, pihaknya memang gencar mengadakan edukasi keselamatan berkendara dengan menggandeng Jasa Raharja, melakukan kegiatan tertib berlalu lintas secara masif. Kegiatan ini secara masif dilakukan di pondok pesantren dengan sasaran pelajar terutama tingkat SMP dan SMA.

Ia menyebut Polri mempunyai program antara lain Police Goes to School, Kampus Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, kemudian masyarakat terorganisir. Saat Ramadan ini, pihaknya menggelar acara Safari Ramadhan dalam rangka santri aman berkendara (Trimandara) menggandeng Jasa Raharja.

“Di satu sisi, kami coba agar masyarakat pengguna jalan jangan sampai terjadi kecelakaan lalu lintas, apalagi korban meninggal. Di sisi lain bagaimana meningkatkan kualitas disiplin masyarakat dan menurunkan tingkat fatalitas korban,” ujar dia.

Dalam kegiatan ini, ada tiga pondok pesantren yang menjadi target sosialisasi. Selain PP Tebuireng, Kabupaten Jombang, juga pesantren di Bandung dan Bekasi.

Sementara itu, Kiai Lukman Hakim Mundzir Ponpes Tebuireng Jombang berterimakasih atas edukasi yang telah diberikan untuk para santri. Ia pun mengatakan, edukasi ini penting sebagai pengetahuan sehingga santri lebih tertib berlalu lintas.

“Terimakasih meluangkan waktunya untuk santri Tebuireng. InsyaAllah, santri jarang yang kecelakaan karena tertib berlalu lintas,” kata dia.

Ia pun memberikan apresiasi atas program yang dijalankan di PP Tebuireng, Jombang, bahwa Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang sebagai pilot project keselamatan berkendara.

Setelah dibekali pendidikan dan pelatihan keselamatan berlalu lintas, para siswa SMA dan santri melakukan uji berkendara dengan aman.(ant/abd)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
26o
Kurs