Kamis, 2 Mei 2024

Praktisi Komunikasi Kesehatan Tekankan Pentingnya Keterampilan Komunikasi Seorang Dokter

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Niken Sasadhara Sasmita praktisi komunikasi kesehatan saat menyampaikan materi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) di Surabaya, pada Senin (13/03/2023). Foto: Istimewa

Niken Sasadhara Sasmita praktisi komunikasi kesehatan menyatakan, kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking harus dikuasai oleh dokter.

Karena menurutnya, komunikasi yang buruk mengakhiri banyak hal baik dan komunikasi yang baik mengakhiri banyak hal buruk.

“Seorang dokter yang cakap harus bisa menjadi seorang komunikator cakap, yang memiliki pemahaman jelas mengenai ketidakpastian yang dialami pasien dan keluarganya. Sehingga, pasien, meskipun sadar bahwa kondisinya mengkhawatirkan, dapat pulih kembali hanya karena puas dengan kebaikan dokter,” ucapnya dalam preparation class untuk Seleksi Duta Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Senin (13/3/2023).

Ia menambahkan, komunikasi yang baik bukan hanya tentang berbicara, melainkan juga tentang empati dan mendengarkan.

“Seorang dokter atau calon dokter itu harus pandai berkomunikasi dan memiliki personal branding yang bagus. Sebab, dokter ini dipandang sebagai profesi yang berhubungan langsung dengan manusia atau pasien,” ucapnya dokter 33 tahun tersebut.

Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan soal personal branding, yang mana memiliki tiga hal penting, yakni knowable atau dapat diketahui, likeable atau menyenangkan, dan trustable atau dapat dipercaya.

Menurutnya, seseorang konsisten memiliki personal branding yang baik, akan dikenal oleh khalayak umum, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas sekaligus kepercayaan publik.

“Untuk personal branding itu harus dimulai dari tujuan kita ini memperkenalkan diri kita sebagai apa. Kalau sekarang kita sudah dikenal orang sebagai dokter atau calon dokter, jadi kita harus menjaga nama baik profesi dengan menyampaikan hal-hal yang baik atau bersikap yang baik,” ucapnya.

Ia juga menekankan, agar dapat memberi manfaat dengan komunikasi yang dapat diterima oleh masyarakat.

“Membangun reputasi atau personal branding seorang dokter atau calon dokter diakui membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, bisa jatuh dalam sekejap hanya karena satu kesalahan,” ucapnya.

Oleh karena itu ia menegaskan, kemampuan komunikasi merupakan hal yang penting dan tidak hanya bermanfaat untuk mengabarkan informasi dengan baik, melainkan juga dapat menjadi sarana personal branding.(ris/abd/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs