Jumat, 3 Mei 2024

Presiden Perintahkan Jajarannya Berkolaborasi untuk Mengantisipasi Dampak Buruk El Nino

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional dan Budi Waseso Dirut Bulog memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/7/2023). Foto: Farid Suara Surabaya

Joko Widodo Presiden, hari ini, Senin (10/7/2023), mengumpulkan sejumlah menteri dan kepala lembaga terkait urusan pangan dan pertanian, di Istana Merdeka, Jakarta.

Hadir antara lain Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Erick Thohir Menteri BUMN, Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional, dan Budi Waseso Direktur Utama Bulog.

Dalam keterangannya sesudah rapat, Arief Prasetyo Adi mengatakan, Presiden memberikan arahan kepada jajarannya untuk mengantisipasi dampak buruk fenomena alam El Nino, dan peningkatan produksi pertanian bidang pangan.

Kemudian, Jokowi juga mendorong  peningkatan hilirisasi produk pertanian, dan menjaga stabilitas inflasi.

Khusus untuk mengantisipasi efek negatif El Nino, Presiden kata Arief memerintahkan Menteri Pertanian menggenjot produksi. Lalu, Bulog harus menyerap hasil produksi petani.

“Pak Mentan diperintahkan untuk meningkatkan produksi, mumpung masih ada hujan jadi bisa menanam supaya 110 hari ke depan kita masih punya stok beras. Pak Budi Waseso mendapat perintah menyerap hasil produksi petani,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Skema impor beras sebanyak dua juta ton secara bertahap juga diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional meminta Badan Usaha Milik Negara bidang pangan menambah stok bahan pangan sebagai antisipasi pemenuhan cadangan pangan kalau El Nino menyebabkan kekeringan panjang beberapa bulan ke depan.

Kemudian, BUMN bidang pangan juga perlu dukungan Kementerian Keuangan dalam hal penjaminan dana bunga murah melalui himpunan bank milik negara.

Sekadar informasi, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
28o
Kurs