Selasa, 30 April 2024

Sejumlah Negara di Eropa Mendesak Gencatan Senjata di Gaza

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 16 November 2023 ini menunjukkan pasukan Israel melakukan operasi militer di bagian barat Kota Gaza. Foto: Xinhua Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 16 November 2023 ini menunjukkan pasukan Israel melakukan operasi militer di bagian barat Kota Gaza. Foto: Xinhua

Spanyol, Irlandia, Belgia dan Malta ingin para pemimpin Uni Eropa membahas situasi di Gaza pekan depan. Serta bersama-sama menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang langgeng guna mengakhiri konflik, demikian isi surat kepada ketua KTT Uni Eropa.

Dilansir dari Antara pada Minggu (10/12/2023), para pemimpin 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada 14-15 Desember di Brussels. Mereka akan membahas bantuan bagi Ukraina, melawan agresi Rusia, dan revisi anggaran jangka panjang Uni Eropa. Selain itu, situasi di Timur Tengah juga menjadi agenda.

Surat dari keempat perdana menteri, yang ditujukan kepada Charles Michel Presiden Dewan Eropa yang memimpin KTT Uni Eropa, menekankan keseriusan perang Israel-Hamas di Gaza dan kemungkinan konflik meningkat di seluruh kawasan.

Ringkasan surat tersebut mengatakan para pemimpin Uni Eropa harus mencapai posisi bersama untuk segera mendeklarasikan gencatan senjata di Gaza.

Keempat negara tersebut, yang sebelumnya mengkritik Israel atas cara mereka menangani konflik, juga menyerukan konferensi perdamaian internasional di Gaza sesegera mungkin untuk membahas pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel.

Keempat negara itu juga mengatakan bahwa untuk mencegah kekerasan menyebar ke Tepi Barat, aset para pemukim Israel yang melakukan kekerasan dan menyerang komunitas pengungsi Palestina harus dibekukan.

Amerika Serikat pada Jumat memveto usulan permintaan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza, sehingga secara diplomatis mengucilkan Washington.

Sebanyak 13 anggota lainnya mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan oleh Uni Emirat Arab, sementara Inggris abstain.

Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB membuat langkah yang jarang dilakukannya, yaitu secara resmi memperingatkan dewan beranggotakan 15 negara tersebut mengenai ancaman global dari perang tersebut. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs