Senin, 17 Juni 2024

Tanda Tangani MoU TVRI dengan BRIN, Megawati Tak Ingin Hasil Riset Disimpan dalam Laci

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Megawati Soekarnoputri Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) diapit Iman Brotoseno Dirut LPP TVRI dan Laksana Tri Handoko Kepala BRIN memencet tombol tanda tanda diresmikannya kerja sama (MoU) antara BRIN dan TVRI tentang Indonesia Raya Jelajah Sains yang mengatur tentang diseminasi informasi terkait ilmu pengetahuan di Gedung TVRI di Jakarta Pusat, Senin (12/6/2024). Foto : Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Megawati Soekarnoputri Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) meminta jajarannya di BRIN untuk sensitif dalam melihat berbagai persoalan di Indonesia.

Megawati menganggap periset di BRIN sudah banyak sehingga harus diberdayakan demi kemajuan Indonesia Raya. Megawati menerangkan dirinya juga sudah mengingatkan Tri Handoko Kepala BRIN.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan kerja sama (MoU) antara BRIN dan TVRI tentang Indonesia Raya Jelajah Sains yang mengatur tentang diseminasi informasi terkait ilmu pengetahuan di Gedung TVRI di Jakarta Pusat, Senin (12/6/2024).

“Bayangkan di BRIN Pak Handoko bilang yang menjadi gabungan itu sekitar 10 ribu kita periset. Dulu ke mana, ya? Masa enggak bisa gitu, loh,” kata Megawati.

Megawati menyampaikan kini di BRIN, ada suatu badan yang membiayai teknologi tepat guna. Presiden Kelima RI ini menerangkan badan tersebut untuk mengakomodasi anak-anak muda yang ingin melakukan riset.

“Banyak anak-anak muda kita, loh, itu yang membuat riset kecil-kecil kasihan, loh. Makanya saya minta tolong kepada Bapak Bambang Kesowo (eks Menteri Sekretariat Negara) untuk mengajarkan gunanya hak atas kekayaan intelektual. Itu anak-anak muda itu karena dia butuh uang, dia jual (karyanya) tidak dipatenkan,” kata Megawati.

Putri Proklamator RI Soekarno ini menilai, negara seharusnya bisa mengajarkan anak-anak muda untuk mematenkan hasil karya dan risetnya. Megawati menilai hasil riset itu bisa saja mendunia dan negara tentu mendapat royaltinya.

Ketua Dewan Pengarah Badan Ideologi Pancasila (BPIP) ini tidak ingin hasil riset anak negeri tidak dihargai oleh negaranya sendiri.

Dalam konteks itulah arti penting dari kerja sama antara BRIN dan TVRI. Sehingga api semangat riset oleh anak negeri bisa disebarkan dan diseminasikan lewat media massa yang menjangkau seluruh Indonesia.

“Untuk itu saya ingin mengembalikan TVRI bekerja sama dengan BRIN ini, itu saya selalu bilang seperti api nan tak kunjung padam,” jelas Megawati.

Megawati juga mengingatkan kepada BRIN agar tidak menyia-nyiakan hasil riset anak negeri.

“Saya kan jengkel, sudah riset, malah hasilnya dimasukkan ke laci. Bu, saya sudah riset. Mana riset kamu. Diam saja. Loh, kenapa? Karena TVRI itu dibuat Bung Karno itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelas Megawati.

Dalam acara MoU ini, hadir Iman Brotoseno Direktur Utama LPP TVRI , Laksana Tri Handoko Kepala BRIN, mantan Emil Salim Menteri Lingkungan Hidup, Utut Adianto Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR sekaligus anggota Komisi I DPR RI.(faz)

Berita Terkait

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
31o
Kurs