Rabu, 1 Mei 2024

Tiga Atraksi Perang dan Pertempuran Bakal Warnai Parade Surabaya Juang

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Salah satu pemain teaterikal mempersiapkan properti senapan saat Parade Surabaya Juang di Jalan Gubernur Suryo, Minggu, 6 November 2022 lalu. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Tiga atraksi perang dan pertempuran bakal mewarnai gelaran Parade Surabaya Juang memperingati Hari Pahlawan, Minggu (5/11/2023) sore.

Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya menyebut, selain atraksi perang 10 November 1945 sepanjang parade, akan ada atraksi Pertempuran Mulyorejo, dan Pertempuran Kedung Klinter.

“Perang 10 November akan mementaskan peristiwa Ultimatum Inggris hingga penyerahan Bendera Merah Putih, Perang Mulyorejo di Perempatan Gedung Siola, kalau Pertempuran Kedung Klinter di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya,” terangnya dikonfirmasi suarasurabaya.net, Sabtu (4/11/2023).

Peristiwa bersejarah saat ultimatum Inggris pada 9 November 1945 nanti, akan dipentaskan ketika Pemerintah Pusat menyerahkan keputusan pada Wali Kota Surabaya saat itu.

“Pemerintah Pusat Ahmad Soebarjo menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada pimpinan yang berada di Kota Surabaya Doel Arnowo Walikota Surabaya, yang diperankan oleh Bapak Herry Kabid Kebudayaan dan setelah itu melaporkan kepada Gubernur Suryo diperankan oleh Bapak (Eri Cahyadi) Wali Kota Surabaya untuk membuat langkah-langkah menghadapi Ultimatum Tentara Inggris,” ujarnya.

Dilanjutkan pidato Gubernur Suryo di Radio RRI, dengan didengarkan komponen perlawanan Laskar Arek-Arek Suroboyo.

“Setelah mendengarkan adzan Subuh perang 10 November 1945 ditandai dentuman meriam dari Tanjung Perak ke arah Selatan. Saat terjadi perang, pidato Bung Tomo berkumandang,” kata Wiwiek lagi.

Usai perang akan ada atraksi penutupan para jasad, memakai kain merah putih diiringi puisi.

“Setelah Perang 10 November 1945 laskar putri menutupi para jasad dengan kain merah putih dan diiringi pembacaan puisi oleh Ibu Ketua Tim Pengerak PKK Kota Surabaya dengan judul Gugur dilanjutkan dengan nyanyian Gugur Bunga sekaligus prosesi Bendera Merah Putih oleh perwakilan veteran dan peran pejuang,” bebernya.

Hingga akhirnya Bendera Merah Putih diserahkan oleh veteran dikawal pejuang ke Wali Kita Surabaya, lalu diserahkan ke Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).

“Setelah penyerahan Bendera Merah Putih, Bapak Wali Kota Surabaya memberikan pesan yang diakhiri dengan memekikkan Merdeka tiga kali, tanda Keberangkatan Parade Surabaya Juang 2023 dimulai,” jelasnya.

Sementara, Pertempuran Mulyorejo bercerita tentang kegigihan warga Mulyorejo Surabaya, berjuang mempertahankan kemerdekaan melawan tentara Inggris.

Perlawanan yang sama juga akan dipentaskan dalam Pertempuran Kedung Klinter. Warga Kedung Klinter melawan keberadaan tentara Inggris. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
29o
Kurs