Senin, 17 Juni 2024

UNICEF Indonesia Dukung Surabaya Raih KLA Dunia, DPRD Ingatkan Esensi Layak Anak

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menerima kunjungan UNICEF wilayah Jawa, Senin (30/1/2023). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

UNICEF Indonesia menyetujui permintaan dukungan Surabaya meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) tingkat dunia. Syarat pertama, hak dan kebutuhan anak harus terpenuhi.

Dukungan itu tertulis dalam surat resmi yang disampaikan UNICEF wilayah Jawa ke Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya kemarin, Senin (30/1/2023).

Tubagus Arie Rukmantara Kepala Kantor UNICEF untuk wilayah Jawa mengatakan, surat itu sebagai balasan permintaan tertulis Eri Cahyadi 13 Desember 2022 lalu untuk menjadikan Surabaya sebagai anggota Kota Layak Anak tingkat dunia atau kategori Child Friendly City Initiatives (CFCI).

Meski siap mendukung, UNICEF Indonesia akan menyeleksi Surabaya melalui beberapa tahap.

“Ke depannya akan ada beberapa proses, salah satunya nanti ada kunjungan dari UNICEF Indonesia ke Surabaya pada tanggal 13-15 Februari 2023, lalu berikutnya akan ada kunjungan beberapa pimpinan UNICEF pada bulan Maret 2023. Jadi, nanti Surabaya akan dilihat kepantasannya oleh dunia, karena CFCI ini bukan milik Indonesia, tapi dunia,” katanya.

Langkah pertama yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh Surabaya, lanjutnya, menjamin kebutuhan anak atau hak anak yang mendasar harus sudah terpenuhi.

“Kami melihat di Surabaya ini sudah on track, misalnya imunisasinya sudah tinggi, stuntingnya sudah rendah, angka sekolahnya sudah tinggi, dan partisipasi anak-anak sudah sangat terlihat,” tegasnya.

Ia juga ingin melengkapi dengan inovasi baru. Salah satunya adalah pencegahan kekerasan online, sehingga akan ada sistematika pelatihan bagi anak-anak demi mencegah kekerasan online dari tingkat kampung yang selama ini belum pernah dilakukan Surabaya.

“Selain itu, kami akan lengkapi Forum Anak Surabaya itu dengan keahlian untuk mengidentifikasi hoax atau menjadikan anak-anak sebagai pasukan ahli infodemik. Jadi, mereka akan bisa memitigasi infodemik di Surabaya,” ujarnya.

Setelah Surabaya berhasil menurunkan angka stunting, UNICEF bersama pemkot akan mensosialisasikan dan mencegah obesitas pada anak. Sebab, obesitas ini termasuk ke dalam tiga masalah umum gizi seorang anak.

“Kalau anak itu obesitas biasanya tekanan darahnya tinggi dan juga mudah diabetes. Bahaya obesitas inilah yang akan kami perkenalkan di Surabaya dan ini baru pertama dan satu-satunya di Indonesia, makanya anak-anak itu konsumsinya harus sehat supaya tidak stunting dan tidak juga obesitas. Berbagai program inilah yang akan lakukan bersama Pemkot Surabaya,” katanya.

Sementara itu, Eri Cahyadi memastikan jajaran pemkot siap mengikuti berbagai proses yang akan dilakukan demi mewujudkan Kota Layak Anak tingkat dunia itu.

“Kami semakin yakin bisa mewujudkan Kota Layak Anak tingkat dunia karena sudah mendapatkan dukungan dari UNICEF Indonesia, dan bahkan UNICEF Jawa sudah menyiapkan berbagai inovasi untuk membantu kami. Saya berharap berbagai program yang sudah direncanakan oleh UNICEF Jawa bisa segera berjalan,” kata dia.

Tujuan akhir Kota Layak Anak tingkat dunia ini menurut Eri bukan sekadar penghargaan, tapi unyuk mengubah pola pikir dan menyejahterakan warga Surabaya.

“Kebahagiaan anak Surabaya yang paling utama, karena saya ingin menciptakan kader-kader bangsa yang berkarakter,” pungkasnya.

Terpisah, Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya yang membidangi kesejahteraan rakyat mengingatkan, agar predikat Kota Layak Anak tingkat dunia harus bisa dirasakan anak-anak.

“Tidak sekedar menyandang Kota Layak Anak dunia. Namun esensi dari Kota Layak Anak dunia harus betul – betul bisa dirasakan, anak – anak bisa ditumbuh dan berkembang dengan aman dan nyaman,” kata Khusnul dikonfirmasi, Selasa (31/1/2023).

Diketahui, salah satu syarat predikat Kota Layak Anak tingkat dunia harus merevisi Perda Perlindungan Anak. Perubahan itu sudah dibahas di Komisi D dan ditargetkan selesai akhir bulan Januari, sebelum verifikasi Februari mendatang.

“Dalam proses penyelesaian. Nanti setelah selesai reses, pembahasan raperda akan dilanjutkan kembali,” pungkasnya. (lta/iss)

Berita Terkait

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
31o
Kurs