Jumat, 26 April 2024

Unusa dan IOM Akan Gelar Bakti Sosial Pemeriksaan Kesehatan untuk Migran

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pelatihan medis untuk 27 migran yang merupakan kader kesehatan di Hotel Primebiz Gayungan, Surabaya, Jumat (5/5/2023). Foto: Unusa

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM), organisasi PBB yang fokus bekerja di bidang migrasi, untuk melaksanakan pengabdian masyarakat internasional mulai Mei hingga Agustus 2023.

Dokter Dwikoryanto, Sp.BS(K), FINPS, Head of Advisory Board acara ini mengatakan, pengabdian ini sekaligus untuk menyambut Hari Lahir ke-10 Unusa pada bulan Juli nanti.

“Kami mengadakan bakti sosial pemeriksaan kesehatan, mengenalkan herbal tradisional Indonesia, festival budaya, dan makanan khas daerah,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin (8/5/2023).

Kegiatan pengabdian masyarakat internasional yang telah berlangsung di antaranya adalah pelatihan medis untuk 27 migran yang merupakan kader kesehatan di Hotel Primebiz Gayungan, Surabaya, Jumat (5/5/2023). Nantinya, mereka akan membantu dokter muda Fakultas Kedokteran Unusa, melakukan bakti sosial untuk kurang lebih 200 orang migran di sekitar pertengahan Mei.

Waktu pelaksanaan bakti sosial ini diagendakan dekat dengan Hari Hidup Berdampingan dalam Damai Sedunia yang diperingati setiap 16 Mei.

Majelis Umum Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) mendeklarasikan peringatan ini dalam resolusi 72/130 untuk mendorong masyarakat internasional menggaungkan perdamaian, toleransi, persatuan dalam perbedaan, saling pengertian, dan solidaritas.

“Ini kebhinnekaannya tinggi dan nahdliyin-banget, makanya FK Unusa harus menjadi bagian dari hari internasional ini,” ujar Dwikoryanto.

Dr. dr. Handayani, M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unusa, mengungkapkan, bahwa kegiatan bersama IOM ini akan menambah exposure bagi FK UNUSA untuk berkontribusi aktif dalam pergaulan internasional.

“Para profesional nusantara tidak boleh berdiam diri. Harus proaktif mengambil peran. Termasuk para dokter dan mahasiswa. Selain itu, agar para pengungsi itu punya kesempatan belajar sesuatu yang baru dan tumbuh bersama-sama kita,” kata Handayani.

Sekadar diketahui, International Organization for Migration (IOM) berdiri sejak 1951 dan saat ini telah bekerja sama dengan lebih dari 100 negara di dunia. IOM punya peran kunci untuk mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs) 2030 melalui humanitarian assistance. (iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs