Kamis, 12 Desember 2024

Dekan FK Unair Teliti Penyebab Mahasiswa PPDS Stress Meski Lolos Tes Psikologi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Prof Budi Santoso Dekan FK Unair saat diwawancarai awak media, Rabu (26/6/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Prof Budi Santoso Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) sedang meneliti penyebab mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) stress meski sudah lolos tes psikologi.

Penelitian itu salah satunya setelah santer isu angka mahasiswa PPDS stress tinggi.

Meski menurutnya, peluang stress bisa terjadi pada profesi atau tahap pendidikan apapun.

“Proses stress bisa terjadi di semua level pendidikan. Spesialis kewajiban kita bersama menciptakan suasana pendidikan yang happy dan tidak menakutkan,” kata Prof Bus usai melantik dokter spesialis di Aula FK Unair, Rabu (26/6/2024).

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan FK Unair, melakukan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) atau tes psikologi untuk menentukan mahasiswa cocok atau tidak dengan spesialisasi yang dipilih.

“Bidang penuh stress bedah jantung, obgyn, kardiologi, itu kan keadaan darurat mungkin akan beda dengan andrologi, kulit kelamin,” paparnya.

Kemampuan mereka menjalani pendidikan spesialis, lanjut Prof Bus, ditentukan dari standar minimal nilai.

“Kalau nilai tiga ke bawah, tidak direkomendasikan, kalau lima ke atas baru direkomkan,” imbuhnya.

Tapi belakangan, mahasiswa yang sudah memenuhi standar minimal nilai, ternyata bisa berubah ketika dites ulang usai menjalani pendidikan.

“Ada, itu yang kami penelitian. Bisa (berubah). Jadi gini kalau sudah proses diterima ada masalah dulu sekolah pinter, sekarang penelitian gak dikerjakan, menangani pasien problem terus, lalu MMPI ulang ternyata gak cocok,” tandasnya. (lta/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Kamis, 12 Desember 2024
26o
Kurs