Rabu, 22 Mei 2024

Demo Mahasiswa Pro-Palestina di AS Meluas, Houthi Tawarkan Pendidikan di Yaman

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Polisi berjaga-jaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, New York City, AS. Foto: Reuters Polisi berjaga-jaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, New York City, AS. Foto: Reuters

Demonstrasi besar-besaran kini melanda kampus-kampus di Amerika Serikat (AS). Para mahasiswa mengecam keras Israel dan meminta diakhirinya penyiksaan terhadap korban sipil di Gaza.

Melansir Reuters, Sabtu (4/5/2024), protes awalnya memenuhi jalan-jalan Brooklyn, New York dan meningkat di banyak universitas-universitas di seluruh negeri.

Di sisi lain, mahasiswa AS yang mengikuti aksi demonstrasi pro-Palestina semakin terancam.

Mereka khawatir tuduhan dan konsekuensi akademis dari protes anti-Israel akan berdampak pada kehidupan akademis. Mulai dari skorsing, pengusiran dari asrama hingga kehilangan visa.

Meskipun begitu, pemberontakan yang dilakukan para mahasiswa AS ini semakin meluas. Ancaman-ancaman yang mereka dapatkan justru membuat semangat mereka semakin tinggi dalam melakukan aksi demonstrasi tersebut.

Eskalasi pun makin terjadi menyusul penangkapan massal terhadap para demonstran di beberapa universitas dalam beberapa hari terakhir.

Baku Tembak Polisi dengan Demonstran di Colombia University

Aksi ini berawal dari sekelompok besar demonstran yang telah mendirikan tenda Perkemahan Solidaritas Gaza di halaman rumput Colombia University pada Senin (29/4/2024).

Tenda-tenda mahasiswa yang didirikan selama aksi protes untuk mendukung warga Palestina di Universitas Columbia,New York, AS. Foto: Reuters

Namun aksi ini tidak berjalan mulus, sebab beberapa mahasiswa Yahudi melaporkan intimidasi dan anti-Semitisme.

Seorang petugas kepolisian melakukan penembakan kepada para pengunjuk rasa untuk “membersihkan tenda” di dalam gedung administrasi Colombia University.

Menurut Alvin Bragg Juru Bicara Kantor Jaksa Wilayah, tidak ada yang terluka dalam kejadian yang berlangsung di dalam Hamilton Hall di kampus Columbia, pada Selasa (30/5/2024) malam.

Bentrok antara Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel di University of California

Bentrokan dengan kekerasan meletus pada Rabu (1/5/2024) pagi di kampus University of California, Los Angeles antara pengunjuk rasa pro-Palestina dan sekelompok demonstran tandingan yang mendukung Israel.

Akhirnya polisi dikerahkan ke kampus setelah para pendukung Israel mencoba merobohkan perkemahan protes pro-Palestina, menurut surat kabar mahasiswa UCLA.

Berdasarkan rekaman dari salah satu stasiun di AS, menunjukkan orang-orang menggunakan tongkat atau tiang untuk dijadikan barikade darurat demi melindungi pengunjuk rasa pro-Palestina, beberapa di antaranya memegang plakat atau payung.

Mahasiswa Pro-Palestina di Princeton University Mulai Aksi Mogok Makan

Sekelompok mahasiswa Princeton University, New Jersey yang mendukung Palestina mulai melakukan aksi mogok makan pada Jumat (3/5/2024).

Aksi itu dilakukan para mahasiswa untuk menekan otoritas setempat agar memenuhi tuntutan mereka.

“Pemogokan ini adalah respons terhadap penolakan pemerintah untuk memenuhi tuntutan kami untuk disosiasi dan divestasi dari Israel,” kata salah satu mahasiswa aksi itu dalam video yang diunggah di media sosial X, dilansir Antara.

Para mahasiswa yang membuat pengumuman tersebut mengatakan bahwa mereka akan melaksanakan aksi tersebut sampai tuntutannya dipenuhi.

Peserta juga dapat memilih shift 24 jam di mana mereka tidak makan. Sementara air dan elektrolit diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Gelombang Protes Menyebar ke MIT, University New York (NYU), Michigan University, hingga Yale University

Patung George Washington yang diikat dengan bendera Palestina dan keffiyeh di dalam perkemahan pro-Palestina di Universitas George Washington di Washington, DC, AS. Foto: Reuters

Gelombang protes ini juga menyebar ke kampus-kampus lain di AS seperti MIT, University New York (NYU), Michigan University, hingga Yale University.

Di Universitas Yale, setidaknya 47 orang ditangkap pada hari Senin (29/4/202) setelah menolak permintaan untuk membubarkan diri.

“Universitas mengambil keputusan untuk menangkap orang-orang yang tidak mau meninggalkan alun-alun dengan mempertimbangkan keselamatan dan keamanan seluruh komunitas Yale dan mengizinkan semua anggota komunitas kami mengakses fasilitas universitas,” kata Yale, yang merupakan bagian dari kampus Ivy League, dalam sebuah pernyataan.

“Siswa yang ditangkap juga akan dirujuk untuk tindakan disipliner Yale, yang mencakup serangkaian sanksi, seperti teguran, masa percobaan, atau skorsing,” tambahnya.

Houthi Tawarkan Pendidikan kepada Mahasiswa AS yang Diskors

Sementara itu, milisi Houthi, kelompok bersenjata di Yaman sekaligus sekutu Iran, menawarkan tempat untuk melanjutkan pendidikan bagi para mahasiswa yang diskors dari universitas-universitas di Amerika Serikat, setelah melakukan aksi protes anti Israel.

“Kami serius dalam menyambut para mahasiswa yang telah ditangguhkan dari universitas-universitas di Amerika Serikat karena mendukung Palestina,” ujar seorang pejabat di Universitas Sanaa, salah satu perguruan tinggi yang dikelola oleh Houthi. “Kami berjuang untuk Palestina dengan segala cara yang kami bisa.”

Universitas Sanaa juga telah mengeluarkan sebuah pernyataan yang memuji semangat “kemanusiaan” para mahasiswa di Amerika Serikat dan mengatakan bahwa mereka dapat melanjutkan studi mereka di Yaman.

“Dewan universitas mengutuk apa yang dialami oleh para akademisi dan mahasiswa di universitas-universitas di Amerika Serikat dan Eropa, penindasan terhadap kebebasan berekspresi,” ujar dewan universitas dalam sebuah pernyataan, yang juga menyertakan sebuah alamat email bagi para mahasiswa yang ingin menerima tawaran tersebut. (azw/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version