Rabu, 9 Oktober 2024

Eri Cahyadi Tegas, Larang Sekolah Minta Pungutan Uang ke Siswa

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengumpulkan kepala sekolah SD dan SMP Negeri se-Surabaya untuk kembali memberikan sosialisasi larangan pemungutan biaya apapun ke siswa, di SDN Ketabang, Senin (5/8/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya secara tegas melarang sekolah baik SD maupun SMP, meminta pungutan uang ke siswa.

Hal ini dilakukan Eri Cahyadi sebagai tindak lanjut permasalahan adanya dugaan tunggakan uang pembelian buku pelajaran tiga siswa SDN Ketabang Kali.

Di hadapan guru dan kepala sekolah SD-SMP negeri se-Surabaya, Eri mengatakan bahwa ini adalah peringatan terakhirnya soal larangan penarikan uang ke siswa.

“Saya sudah sampaikan berulang kali, bahkan saat MPLS beberapa waktu lalu, bahwa pendidikan di Surabaya jangan dicederai dengan permasalahan uang,” terangnya di ruang kelas III B SDN Ketabang Kali, Senin (5/8/2024).

Eri mengaku tidak ingin mental anak-anak rusak karena hal ini, hingga menciptakan persaingan tidak sehat, berujung pem-bullyan.

Selain itu, Eri juga menyoroti tarikan-tarikan lain yang diminta untuk acara wisuda atau rekreasi sekolah. Dia menegaskan tidak sepenuhnya melarang kegiatannya, hanya tidak setuju dengan penarikan uang kepada siswa.

“Wisuda dan rekreasi silakan dilakukan dengan komite dan koordinator kelas (korlas), tapi tidak melibatkan anak-anak. Jika ada orang tua di dalam komite atau korlas yang mampu dan mau membantu, silakan,” ungkapnya.

Eri mengaku ingin membangun sistem pendidikan yang gotong royong dan guyup rukun. Sehingga, ketika ada siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, harus ditolong bersama.

Senada dengan Eri Cahyadi, Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengatakan bahwa sekolah harus punya inisiatif jika ingin menggelar sesuatu untuk siswa, seperti wisuda.

Jika dananya kurang, lanjut Yusuf, sekolah harus punya inisiatif untuk membuat acara wisuda yang sederhana.

“Jangan seluruhnya diserahkan ke wali murid, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu,” tuturnya. (kir/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Rabu, 9 Oktober 2024
29o
Kurs