Tradisi ziarah jelang bulan Ramadan menjadi berkah bagi para pedagang bunga di Jalan Pasar Kembang Kedungdoro Surabaya. Harga bunga naik dibanding hari biasa, membuat para pedagang meraup untung hingga dua kali lipat.
Arif Adi salah satu pedagang bunga asal Wonorejo Kedungdoro menyatakan, kenaikan harga bukan karena momen jelang Ramadan, melainkan karena stok dari petani dan distributor memang menipis.
“Karena waktu jelang ramadan itu kan waktu rame (banyak pembeli) ,orang-orang banyak yang nyekar, sehingga stoknya semakin susah dan langka, Oleh sebab itu (harga) dinaikkan dari petaninya,” kata Adi saat ditemui suarasuarabaya.net pada Sabtu (9/3/2024).
Ia membeberkan harga bunga dipatok mulai dari lima ribu hingga dua puluh ribu rupiah, tergantung permintaan peziarah.
“Kalau bunga campur untuk nyekar itu harganya Rp5.000 per bungkusnya, ‘Nah tapi kalo bunga Kenanga dan Sedap Malam harganya Rp20 ribu. Kemudian untuk bunga Mawar dan Melati harganya Rp15 ribu,” bebernya.
Dia juga menegaskan, bahwa dirinya berjualan bunga setiap hari dan buka 24 jam.
Untuk diketahui, sebelumnya Pemerintahan Kota Surabaya telah merelokasi para pedagang bunga di kawasan Pasar Kembang yang terletak di sekitar Jalan Raya Kedungdoro, Surabaya, ke Pasar Kupang Krajan. Namun, mereka enggan pergi karena tempat baru untuk jualan bunga tidak berada di tepi jalan raya.
“Tempat baru itu sulit diakses. Selain itu, konsumen-konsumen yang sudah awam taunya di sini (di pinggir jalan). Kan jualan di sini biar nggak meribetkan konsumen yang mau beli, tidak perlu masuk pasar, tinggal berhenti sejenak kemudian bisa langsung pergi,” pungkasnya. (ike)