Kamis, 2 Mei 2024

Koarmada II Peringati Hari Dharma Samudera Lewat Seremonial Tabur Bunga di Atas KRI Bima Suci

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Laksda TNI Eko Wahjono Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Laut (Wadan Kodiklatal) saat tabur bunga peringati Hari Dharma Samudera, Senin (15/1/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Koarmada II menggelar seremoni tabur bunga di perairan Selat Madura dari atas KRI Bima Suci hari ini, Senin (15/1/2024), dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera.

Pantauan suarasurabaya.net seremonial yang didahului dengan upacara penghormatan kepada arwah para pahlawan dari atas kapal itu dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian dilanjut mengheningkan cipta, pelarungan bunga, pembacaan doa, baru penghormatan terakhir kepada arwah pahlawan.

Laksda TNI Eko Wahjono Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Laut (Wadan Kodiklatal) yang memimpin upacara menyebut, upacara ini untuk mengenang jasa pahlawan dalam peristiwa heroik pertempuran Laut Aru 15 Januari 1962 lalu.

“Di mana peristiwa-peristiwa laut mulai selesai kemerdekaan sampai tahun 1962 terakhir itu Laut Aru pecah dan Komandan Yos Sudarso gugur beserta kru KRI Macan Tutul, ini kita kenang supaya melihat yang memondasi beliau-beliaunya. Ini jadi suri tauladan bagi generasi muda supaya turut handarbeni bahwa pengorbanan tidak mudah,” kata Laksda Eko.

Laksda TNI Eko Wahjono Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Laut (Wadan Kodiklatal) memimpin upacara penghormatan Hari Dharma Samudera di atas KRI Bima Suci, Senin (15/1/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Untuk itu, ia meminta semua prajurit Angkatan Laut bisa memaknai tabur bunga ini tidak sekedar perayaan. Tapi juga cambuk semangat membangun Angkatan Laut supaya lebih baik.

“Mudah-mudahan ini jadi cambuk generasi muda tetap mengenang membangun Angkatan Laut yang lebih baik kita hanya mendapat warisan, tidak berjuang sengsara, tidak mengorbankan jiwa raga, hanya melanjutkan perjuangan leluhur,” sebutnya.

Selain itu yang paling penting, ia menekankan harus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

“Bagi kita sebagai penerus perjuangannya agar tetap bisa bersatu menjaga keutuhan bangsa dan negara,” tandasnya.

Sekedar diketahui, pertempuran di Laut Aru terjadi karena tentara Indonesia bertempur melawan tentara Belanda, untuk membebaskan Irian Barat (Papua) di Perairan Maluku.

Setelah itu, pertempuran laut antara Indonesia dan Belanda tidak pernah terjadi kembali, Irian Barat (Papua) memilih bergabung dengan Indonesia. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs