Kamis, 2 Mei 2024

Pasien Korsel Suarakan Kekhawatiran Gangguan Medis

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Dokter Korsel Para petugas medis sedang menjalankan tugas mereka di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, pada 15 Maret 2000. Foto: Antara

Para pasien dan keluarga di Korea Selatan pada, Rabu (27/3/2024), menyuarakan kekhawatiran akan potensi gangguan berkepanjangan yang sedang berlangsung dalam layanan medis akan semakin berkepanjangan, karena banyak rumah sakit umum mengurangi kapasitas layanan.

Seorang pasien berusia 30 tahun yang tak disebutkan identitasnya mengatakan, menceritakan kekhawatiran bahwa kelumpuhan layanan medis akibat pemogokan dokter pelatihan dan para profesor kedokteran dapat mempengaruhi terapi anti kanker ibunya yang didiagnosis menderita kanker payudara stadium empat.

“Saya sangat khawatir bahwa siklus pengobatan ini dapat terpengaruh jika profesor kedokteran di rumah sakit tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri juga,” katanya dilansir Antara.

Senada, pasien penyakit ginjal berusia 70 tahun lainnya yang mengunjungi rumah sakit turut melampiaskan rasa frustasinya.

Pria itu mengatakan fungsi ginjalnya sekarang hanya 15 persen dari kapasitas penuhnya dan harus mengunjungi rumah sakit setiap bulan untuk pemeriksaan rutin.

“Jika profesor kedokteran mengundurkan diri, hal itu sama saja dengan memberi tahu kita bahwa pasien seperti saya harus mati,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu dari dua serikat pekerja terbesar di Korea, unit regional Konfederasi Serikat Pekerja Korea, mengadakan aksi unjuk rasa di seluruh negeri secara bersamaan untuk menyerukan normalisasi layanan medis.

“Pemerintah dan komunitas dokter tidak boleh mengabaikan kekosongan layanan medis, yang membahayakan nyawa pasien dan merampas hak pekerja untuk bertahan hidup,” kata seorang anggota cabang serikat pekerja di Provinsi Gangwon dalam rapat umum.

Banyak rumah sakit umum di seluruh Korea Selatan telah mengurangi layanan rawat jalan atau kapasitas operasi dengan menutup sementara atau mengintegrasikan bangsal rumah sakit yang berbeda setelah pemogokan para dokter pelatihan. Hal itu mengganggu operasi rumah sakit dan menimbulkan defisit keuangan. (ant/man/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs