Sabtu, 5 Oktober 2024

Pemkot Surabaya Kejar Target Imunisasi Semua Anak, Terjunkan 20 Edukator Remaja

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Rosita Dewi Yuliandari Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengejar target 100 persen imunisasi anak dengan menerjunkan 20 remaja sebagai edukator.

Rosita Dewi Yuliandari Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menyebut, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) hingga Agustus sudah melampaui target.

“Sampai Agustus sudah 72,02 persen dari target Kementerian (Kesehatan) minimal 66,67 persen,” katanya, Jumat (12/9/2024).

Dia mengatakan hingga Desember 2024 nanti, sama seperti kabupaten dan kota lain, Surabaya harus mencapai 100 persen.

“Sudah cukup (capaian sekarang) tapi harus kejar terus untuk tahu, ada yang belum terfasilitasi atau tidak,” imbuhnya.

Karenanya untuk mengejar target, Dinkes Surabaya akan menerjunkan 20 anak muda yang akan mengedukasi soal pentingnya imunisasi anak terutama di sekolah-sekolah.

Itu kerja sama dengan United Nations Children’s Fund (Unicef) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melatih 40 anak di Jawa Timur untuk jadi edukator atau influencer. Kuota mayoritas, 20 anak untuk Surabaya, sisanya baru terbagi ke daerah lain.

“Kita sudah koordinasi dengan karang taruna 10 orang, Surabaya Next Leader enam orang, dan Forum Anak Surabaya empat orang,” paparnya.

Sementara Tubagus Arie Rukmantara Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk wilayah Jawa menambahkan 44 anak akan belajar komunikasi antar personal sebelum mengajak teman sebayanya imunisasi.

“Problemnya anak-anak yang akan menjadi target imunisasi tiap tahun berubah. Ada yang sudah lulus, sudah menjadi remaja, dewasa, lalu ada anak baru lahir. Jangan sampai beda cara memperlakukan. Anak yang sudah imunisasi rutin lengkap, lalu bayi barunya tidak lengkap dan rutin,” imbuhnya lagi.

Tubagus Arie Rukmantara Kepala Kantor Unicef Perwakilan Indonesia untuk wilayah Jawa. Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Mereka diharapkan bisa membantu menjaga kestabilan capaian imunisasi di tiap kota.

“Kita harus bicara periode waktu. Kalau dari 2017-2019 prestasi masih tinggi sekali. Lalu pandemi 2020 orang tidak datang Posyandu, tidak dapat imunisasi lengkap, lalu bulan imunisasi anak tahun 2022 mulai naik lagi. Kita perbaiki lagi dan pertahankan dejak 2022 terus terjadi hingga 2023, 2024, 2025 dan seterusnya,” paparnya.

Ada 10 daerah yang capaiannya 100 persen tapi sempat tiba-tiba turun dalam waktu beberapa bulan.

“Harus ada pengingatan, misal sudah bagus di pertengahan tahun pertama,” ucapnya lagi.

Adapun 10 daerah itu terdiri dari:

  1. Kabupaten Bangkalan
  2. Kabupaten Jember
  3. Kabupaten Kediri
  4. Kabupaten Blitar
  5. Kabupaten Tulungagung
  6. Kabupaten Sampang
  7. Kota Malang
  8. Kabupaten Jombang
  9. Kabupaten Situbondo
  10. Kabupaten Sumenep. (lta/bil/iss)
Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Sabtu, 5 Oktober 2024
30o
Kurs