Senin, 6 Mei 2024

PVMBG Cabut Peringatan Bahaya Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara masih mengeluarkan asap vulkanik, Jumat (19/4/2024). Foto: Antara Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara masih mengeluarkan asap vulkanik, Jumat (19/4/2024). Foto: Antara

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencabut peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan untuk menghindari bahaya yang timbul akibat erupsi besar Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

“Potensi erupsi besar menurun, sehingga kecil kemungkinan potensi tsunami,” kata Hendra Gunawan Kepala PVMBG pada Minggu (21/4/2024), dikutip dari Antara.

Pada 1- 21 April 2024 sampai pukul 12.00 WITA, PVMBG mencatat ada sepuluh kali erupsi di Gunung Ruang yang dimulai pada tanggal 16 April 2024 pukul 13.37 WITA.

Erupsi besar tercatat pada tanggal 17 April 2024 pukul 20.15 WITA, yang merupakan erupsi menerus disertai suara gemuruh dan getaran terasa hingga ke Pos Pengamatan Gunung Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang.

Pada saat kejadian erupsi itu visual di Pulau Ruang teramati erupsi eksplosif disertai dengan lontaran material pijar dan awan panas. Bahkan, hujan batu dan pasir terjadi di Pulau Tagulandang yang berjarak 10 kilometer dari Gunung Ruang.

Hasil pemantauan visual yang dilakukan oleh PVMBG pada 21 April 2024 hingga pukul 12.00 WITA, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi maksimal 200 meter dari puncak dan tidak teramati adanya erupsi.

“Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang,” kata Hendra.

Adapun hasil pemantauan kegempaan pada 21 April 2024 periode 00.00-12.00 WITA tercatat 25 kali gempa vulkanik dangkal dan 19 kali gempa vulkanik dalam.

Tim PVMBG telah memasang satu stasiun pemantauan berupa stasiun seismik di Pos Pengamatan Gunung Ruang yang berjarak kurang lebih lima kilometer dari puncak untuk memantau aktivitas Gunung Ruang.

“Potensi bahaya yang mungkin terjadi adalah erupsi eksplosif menghasilkan lontaran batu pijar ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif berupa  airan lava,” kata Hendra. (ant/azw/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
24o
Kurs