Senin, 6 Mei 2024

Warga Pakal Madya Surabaya Sebut Banjir Semalam Terparah

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meninjau wilayah Surabaya Barat yang terendam banjir. Foto: Humas Pemkot Surabaya Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meninjau wilayah Surabaya Barat yang terendam banjir. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Peristiwa banjir melanda sejumlah wilayah Surabaya Barat pada Sabtu (17/2/2024) malam kemarin. Kawasan yang menjadi sorotan akibat tingginya genangan antara lain, di Jalan Pakal Madya Barat, kawasan Tengger Kandangan, dan Jalan Raya Jurang Kuping.

Pantauan suarasurabaya.net, genangan banjir di wilayah Pakal Madya Barat dan Tengger Kandangan memang sudah surut. Namun, di kawasan Jurang Kuping masih ada genangan.

Akibat banjir semalam, para warga di Jalan Pakal Madya Barat pagi tadi nampak sibuk membersihkan puing-puing rosokan yang ikut terseret luberan air dari sungai.

Bahkan, mereka juga menjemur sofa dan kasur yang terkena genangan banjir semalam. Sebab genangan banjir memasuki rumah-rumah warga Pakal Madya Barat.

Dua kasur milik salah satu warga Pakal Madya Barat yang dijemur karena kebasahan akibat dilanda banjir malam kemarin, Minggu (18/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net
Dua kasur milik salah satu warga Pakal Madya Barat yang dijemur karena kebasahan akibat dilanda banjir malam kemarin, Minggu (18/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Rusli warga Pakal Madya Barat mengaku, air mulai meluap secara tiba-tiba dari aliran sungai di sisi selatan pada Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB.

“Naik sampai tinggi jam 2 malem mulai surut. Parah ini, dari sana sampai sini. Tahun sebelumnya itu nggak segini. Sekali aja nggak sampai kaya kemarin,” kata Rusli sambil menunjukkan ketinggian air hampir mencapai pinggangnya sekitar 70 centimeter.

Pria paruh baya itu beruntung masih bisa menyelamatkan berbagai barang elektronik di rumahnya saat luapan air mulai melanda Jalan Pakal Madya Barat.

“Kasur, elektronik-elektronik saya naikkan. Sudah setelah itu saya biarkan. Biar banjir biar apa gak ngurus (gak peduli) itu. Nanti kalau sudah surut baru dibersihkan,” imbuhnya.

Sementara Jamilah warga sekitar mengaku tergopoh-gopoh masuk ke dalam rumah untuk mengangkuti barang berharga setelah melihat luapan air begitu cepat menggenang Jalan Pakal Madya Barat.

Senada dengan Rusli, wanita berusia 72 tahun itu melihat luapan air setelah menunaikan salat isya di musala sekitar.

“Saya (pergi) ke musala belum ada. Setelah selesai baru penuh ini (meninggi airnya). Iya jam 7 (malam) tambah tinggi. Sampai segini (menunjukkan pinggul) dari depan dan belakan meninggi airnya. Saya sampai kecapean (gara-gara menguras),” katanya.

“Itu kalau nggak disedot nggak bisa. (Kemarin) disedot mobil dua, wes parah (sudah parah) ini. Kemarin itu basah semua,” imbuhnya.

Baik Jamilah maupun Ruslan berharap supaya Pemkot Surabaya segera memberi perhatikan untuk menangani banjir. Khususnya di Pakal Madya Barat karena dilewati sungai yang menjadi aliran terusan dari Kabupaten Gresik.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyatakan, pihaknya akan membangun tanggul sungai, meninggikan jalan, hingga membuat bozem baru untuk mencegah luapan air meluber ke pemukiman.

Pemkot Surabaya akan membuat tanggul di sungai yang mengalir di kawasan Pakal Madya Barat. Sebab aliran sungai itu menjadi terusan pembuangan air dari Kabupaten Gresik.

Rencananya tanggul sungai permanen itu dibangun sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer. Dengan ketinggian satu meter lebih, namun bakal menyesuaikan ketinggian volume air yang masih dalam perhitungan.

“Karena ini buangan air dari Gresik maka akan kami siapkan tanggul full kanan kiri, jadi nanti air luberan ini tidak keluar ke rumah warga,” kata Eri Cahyadi Minggu (18/2/2024) pagi.

Warga Pakal Madya Barat saat ditemui usai membersihkan sisa-sisa banjir yang melanda wilayahnya, Minggu (18/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net
Warga Pakal Madya Barat saat ditemui usai membersihkan sisa-sisa banjir yang melanda wilayahnya, Minggu (18/2/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan Citraland untuk lahan terkategori PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas umum) supaya difungsikan menjadi bozem baru.

Bozem di kawasan Citraland itu, lanjur Eri, guna menampung aliran air untuk sementara waktu. Agar alirannya tidak meluber langsung ke wilayah Pakal Madya Barat.

“Yang kedua untuk di wilayah Pakal ini ada tanah dari Citraland akan kita buatkan bozem untuk menampung air sehingga tidak langsung ke rumah warga tapi ke bozem,” tutur Eri.

Kemudian Pemkot Surabaya juga meninggikan Jalan di Pakal Madya Barat dan Jalan Tengger Kandangan. Eri menyebut wilayah Surabaya Barat kini masuk ke dalam skala prioritas penanganan banjir.

“Kita punya skala prioritas, selesaikan perkampungan yang banjir, tidak semuanya,” katanya.(wld/azw/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
25o
Kurs