BPS Jawa Timur mencatat kenaikan angka luas panen padi Jatim meningkat 0,22 juta hektare atau menjadi 1,84 juta hektare dibanding tahun lalu pada periode yang sama.
Debora Sulistya Statistisi Ahli Madya BPS Jatim menjelaskan kenaikan luas panen padi itu mencapai 13,69 persen dibandingkan panen padi pada 2024 yang sebesar 1,62 juta hektare.
“Ini karena kenaikan terjadi pada Januari-April atau yang kita sebut subround I di mana ada kenaikan 0,14 juta hektare dibanding periode yang sama pada tahun lalu ini diikuti kenaikan pada subround II dan III,” ujar Debora dalam rilis berita resmi statistik, Senin (3/11/2025).
Sebanyak 36,54 persen luas panen padi di Jatim atau 671 ribu hektare disumbang oleh lima daerah yang mencatat hasil tertinggi. Antara lain Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Jember, Ngawi, dan Tuban.
“Sementara luas panen terkecil disumbang oleh Kota Mojokerto, Batu, Kediri, Blitar, Surabaya,” jelasnya.
Sejalan dengan produksi padi tahun 2025, Debora menyebut produksi padi juga meningkat 1,26 juta ton gabah kering giling (GKG) menjadi 10,53 juta ton GKG.
“Seperti halnya luas panen kenaikan produksi padi subround I hal ini diikuti kenaikan subround I dan II,” jelasnya.
Kemudian produksi beras pada 2025 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebanyak 6,08 juta ton beras, mengalami kenaikan sebanyak 0,73 juta ton beras atau 13,60 persen.
“Angka itu dibandingkan produksi beras di 2024 yang sebanyak 5,35 juta ton beras,” ujar Debora. (wld/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
