Jalur Gumitir Ditutup Mulai 24 Juli hingga 24 September, Ini Rute Alternatifnya
Senin, 21 Juli 2025 | 20:00 WIB
Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Timur menyatakan, penutupan jalur Gumitir yang menghubungkan Jember-Banyuwangi bisa memicu kenaikan harga barang akibat melonjaknya biaya operasional angkutan.
“Pasti naik, karena ongkos logistik juga naik mengingat ada perpanjangan rute angkutan,” kata Sundoro Ketua DPD Aptrindo Jawa Timur, di Surabaya, Rabu (23/7/2025).
Penutupan jalur Gumitir yang rencananya berlangsung mulai 24 Juli hingga 24 September 2025 dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali untuk keperluan perbaikan.
Sundoro menjelaskan, selama masa penutupan, truk angkutan besar akan dialihkan melalui rute Jember–Lumajang–Probolinggo–Situbondo–Banyuwangi.
“Ada penambahan panjang rute hingga sekitar 150 kilometer,” ujarnya, dilansir dari Antara.
Menurut dia, penambahan rute tersebut diperkirakan akan meningkatkan biaya logistik, dari yang semula sekitar Rp2 juta, menjadi Rp3 juta hingga Rp4 juta.
Dia melanjutkan, kenaikan ongkos tersebut akan berdampak langsung terhadap harga barang yang diangkut melalui jalur tersebut, terutama produk-produk yang tidak dapat dipenuhi dari wilayah Jember dan Banyuwangi, seperti barang paket dan furnitur.
Sundoro menambahkan, pihaknya memahami penutupan tersebut dilakukan demi kepentingan perbaikan infrastruktur.
Tapi, Aptrindo berharap pemerintah dapat mempertimbangkan opsi jalur alternatif yang jaraknya tidak terlalu jauh, agar kenaikan biaya tidak terlalu membebani pelaku usaha maupun masyarakat.
“Agar kalaupun terjadi kenaikan ongkos, jumlahnya tak terlalu tinggi dan memberatkan,” tukasnya.(ant/dis/ham/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
