Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui program pengembangan karir menyelenggarakan Career Development Program (CDP) Mini Fair 2025 di Surabaya pada 13-14 November 2025.
Nurul Widiastuti Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS mengatakan, program itu menjadi jembatan konkret antara inovasi yang dihasilkan alumni, kebutuhan industri, dan visi ITS untuk menciptakan lulusan yang berdampak global.
“Untuk menghasilkan lulusan yang unggul, itu kami dapatkan dari cara profesional dia bekerja di bidangnya masing-masing, kemudian dari studi lanjut maupun dari wirausaha. Nah, kami mencoba untuk menggeser pencapaian wirausaha itu sampai 10 persen dari lulusan ITS,” katanya pada Sabtu (13/12/2025).
Program CDP, kata dia, merupakan salah satu upaya kampus dalam menggerakkan mahasiswa menjadi wirausahawan. Hal tersebut, juga sejalan dengan langkah mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan masuk dalam salah satu kriteria World Class University.
“ITS secara konsisten mengakselerasi pencapaiannya sebagai World Class University dengan fokus strategis pada peningkatan indikator Employer Reputation (ER) dan Employment Outcomes (EO) dalam pemeringkatan QS World University Rankings (WUR). Analisis internal ITS menunjukkan bahwa kekuatan Employer Reputation, yang saat ini menjadi indikator terkuat ITS di QS WUR perlu terus ditingkatkan melalui interaksi dan kolaborasi berkelanjutan dengan dunia industri,” jelasnya.
CDP Mini Fair, kata dia, dirancang sebagai wahana strategis untuk mempertemukan tiga pilar ekosistem, yakni alumni peserta CDP, perwakilan perusahaan, dan calon investor. Melalui showcase proyek, sesi pitching, dan networking, upaya itu menurutnya secara langsung menggaungkan kualitas dan daya inovasi lulusan ITS di hadapan para pengguna tenaga kerja, yang sejalan dengan mekanisme survei reputasi employer yang dilakukan oleh QS.
Kegiatan itu, lanjut dia, merupakan puncak dari proses pembinaan wirausaha dan kepemimpinan dalam program CDP. Para alumni mempresentasikan ide bisnis dan proyek inovasi mereka kepada juri dari kalangan industri, memperebutkan berbagai kategori penghargaan seperti Best Project Showcase dan Best Idea Business.
“Perguruan tinggi membekali, menyiapkan lulusan-lulusan itu dari mulai kompeten di bidangnya, kemudian soft skill-nya, yang terkait dengan karakternya, kemudian leadership-nya. Bahkan sampai kepada hubungan mereka, networking mereka, dengan beberapa mitra-mitra kami termasuk wirausaha ini. Jadi itu kami latih dari mulai tahun pertama, di situ mereka belajar menghasilkan bisnis plan mereka,” jelasnya.
Lewat penyelenggaraan CDP Mini Fair, kata dia, kampus menunjukkan komitmennya untuk bergerak melampaui paradigma pendidikan tradisional, karena lembaga aktif membangun ekosistem yang mendukung setiap lulusan untuk berkontribusi, baik sebagai profesional di perusahaan ternama, wirausaha, maupun akademisi.
Pihaknya berharap, interaksi itu tidak hanya meningkatkan visibilitas alumni tetapi juga membuka peluang kolaborasi, investasi, dan rekrutmen, yang nantinya bisa berkontribusi pada data Employment Outcomes dan memperkuat persepsi positif employer terhadap lulusan.
“Kolaborasi sinergis antara sivitas akademika, alumni, industri, dan pemerintah ini merupakan bentuk gotong royong nyata untuk mendongkrak reputasi kampus di kancah global sekaligus memastikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa,” ujarnya.
Emil Dardak Wakil Gubernur Jatim mengatakan bahwa peluang karir yang lebih luas membutuhkan lulusan yang lebih fleksibel.
“Mindset kita melihat karir hari ini tidak bisa linier, harus lebih luas,” ucapnya.
Saat ini, kata dia, penting untuk menyerap kesempatan yang ada, serta harus menjadi insan belajar sampai akhir hayat atau lifetime leaner.
“Yang akan menentukan jalur karir adalah diri kita sendiri, bergeser dari gelar menuju kompetensi,” pungkasnya. (ris/saf/faz)






