
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merencanakan peningkatan infrastruktur observasi pada tahun anggaran 2026, termasuk penambahan radar cuaca, jaringan observasi pengamatan udara, hingga 400 unit peralatan deteksi gempa bumi.
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (27/8/2025), Dwikorita Karnawati Kepala BMKG mengatakan, langkah itu dilakukan untuk memperkuat sistem pemantauan bencana dan keselamatan transportasi.
“Target penambahan radar cuaca jarak jangkau hingga 400 kilometer di empat titik, radar dengan jangkau 250 kilometer di satu titik, serta 13 unit radar maritim di kawasan pantai,” kata dia, dilansir Antara.
Kepala BMKG menambahkan, akan ada peningkatan jaringan pengamatan udara atas dari 29 menjadi 33 unit, serta penambahan satu unit peta kerentanan seismik di kota besar untuk mendukung kebijakan tata ruang dan standar bangunan tahan gempa.
BMKG pun berencana terapkan pemantauan iklim berbasis desa mengembangkan sistem prakiraan resolusi tinggi di 16.740 lokasi guna mendukung ketahanan pangan.
BMKG di sektor maritim juga mengembangkan sistem perhitungan nilai keselamatan kapal (safety score) sebanyak 21 unit untuk memperkuat layanan transportasi laut.
“Semua rencana ini membutuhkan dukungan anggaran memadai agar bisa terwujud pada 2026,” ujarnya.
Dia menekankan penguatan jaringan observasi cuaca, maritim, dan seismologi merupakan bagian dari upaya menekan risiko bencana hidrometeorologi dan geologi yang setiap tahun mengancam Indonesia.(ant/dis/ham/rid)