Senin, 23 Juni 2025

BNN: Perempuan Kini Jadi Target Sindikat Narkoba sebagai Kurir

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Komisaris Jenderal Polisi Dr. Marthinus Hukom Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memberi keterangan dalam konferensi pers pengungkapan kasus narkotika yang digelar di Kantor BNN RI, Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Antara

Komjen Pol Marthinus Hukom Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan, perempuan atau ibu rumah tangga kini menjadi target sindikat narkoba untuk menjadi kurir barang terlarang.

Menurutnya, hal itu tercermin dari banyaknya perempuan atau ibu rumah tangga yang ditangkap sebagai tersangka dugaan peredaran narkotika selama April—Juni 2025.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya berperan pasif atau sebagai korban, tetapi juga terlibat aktif dalam operasional jaringan sindikat terorganisir.

“Perkembangan modus operandi jaringan sindikat narkoba, yang telah merambah dan memperdaya kalangan perempuan atau ibu-ibu Indonesia harus menjadi perhatian,” kata Martinus Hukom dilansir dari Antara, Senin (23/6/2025).

Selama periode April—Juni 2025, ada 285 tersangka yang diamankan dari kasus narkotika, terdiri atas 256 laki-laki dan 29 perempuan. Artinya sebanyak 20 persen dari total tersangka adalah perempuan.

Menurutnya, keterlibatan tersebut umumnya dimulai dari peran sebagai kurir, yang dianggap aman oleh sindikat karena minim kecurigaan aparat.

Namun, seiring dengan waktu, perempuan mulai menempati posisi yang lebih strategis seperti perekrut, pengendali distribusi, bahkan pengelola keuangan hasil bisnis gelap narkotika.

Pola tersebut, kata Martinus, mencerminkan bahwa sindikat narkotika makin adaptif dalam memanfaatkan peran dan posisi sosial perempuan untuk mengaburkan jejak kejahatan mereka.

Selain itu, ada salah seorang tersangka perempuan yang melakukan pengiriman barang terlarang itu dengan cara yang di luar kelaziman karena diselipkan ke organ intim.

Martinus mengatakan bahwa sindikat narkoba itu memanfaatkan kondisi fisik perempuan dan unsur feminisme.

Ditegaskan pula bahwa kaum perempuan dan ibu rumah tangga harus dijauhkan dari pengaruh dan tipu daya sindikat narkoba.

“Biasanya sindikat narkoba itu menawarkan upah yang menggiurkan,” ujarnya.

Kepala BNN menekankan bahwa tegak dan runtuhnya suatu bangunan negara sangat tergantung pada baik dan buruknya kaum perempuan.

“Untuk itu, perlu pendekatan yang tepat dalam upaya pemberdayaan perempuan Indonesia sebagai agen moral atau pembentukan moral generasi bangsa,” katanya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 23 Juni 2025
27o
Kurs