Sembilan remaja diamankan jajaran Ditsamapta Polda Jawa Timur (Jatim) saat patroli dini hari di jalan akses UINSA Kampus II Gunung Anyar, wilayah hukum Polsek Waru, Polresta Sidoarjo.
Para remaja itu diamankan karena diduga akan melakukan aksi tawuran dan konvoi yang meresahkan warga, pada Minggu (14/12/2025) dini hari.
Ipda Dheni Okta Dantim Ditsamapta Polda Jatim menjelaskan, awalnya tim sedang patroli rutin menyasar sejumlah titik yang kerap menjadi lokasi aktivitas kelompok remaja pada malam hingga dini hari.
“Jadi kami tadi melaksanakan patroli pencegahan kejahatan jalan kesehatan malam. Tadi kami patroli seputaran Wonokromo, seputaran Rungkut. Setelah itu kami mengarah ke wilayah Gunung Anyar atau Pondok Candra ini memang diindikasikan memang banyak gengster,” ujar Ipda Dheni saat on air di Radio Suara Surabaya.
Kebetulan saat melintas di akses jalan UINSA Gunung Anyar, mendekati pukul 04.00 WIB, pihaknya menerima laporan dari masyarakat soal adanya konvoi yang dilakukan para remaja tersebut.
“Setelah itu kami cegat di sini (di dekat UINSA), mereka kita amankan di sini,” katanya.
Dalam proses pengamanan, kata Ipda Dheni, beberapa remaja bahkan sempat berusaha melarikan diri karena takut sampai nyaris menabrak petugas.
“Jadi memang mereka tahu kami datang, mereka mungkin ketakutan apa berusaha melarikan diri, nekat hampir nabrak anggota, nabrak saya juga, tapi untung ya bisa kami amankan. Alhamdulillah juga enggak ada korban jiwa,” ucapnya.
Satu sepeda motor sempat ditinggalkan pengendaranya yang berhasil kabur, namun kendaraannya tetap diamankan petugas.
“Ada satu juga kendaraan yang pengendaraannya juga kabur, belum ketemu juga tadi, tapi untuk kendaraan bisa kami amankan,” lanjutnya.
Total ada sembilan remaja dan lima sepeda motor yang diamankan. Selain itu, barang bukti lainnya berupa enam buah handphone, empat kaos perguruan, dan tiga buah dompet.
Dari hasil pemeriksaan awal, petugas menemukan video konvoi di salah satu ponsel remaja yang diamankan. Hasilnya, sesuai dengan laporan warga.
“Terbukti di video salah satu HP yang kami amankan tadi ada videonya (konvoi). Kebetulan cocok dengan yang dilaporkan warga tadi. Jadi total ada sembilan terduga yang kami amankan, berikut beserta lima kendaraan roda duanya,” jelasnya.
Ipda Dheni menyebutkan, dari pemeriksaan awal termasuk data rekaman di ponsel, ditemukan atribut perguruan yang dikenakan remaja tersebut. Sehingga terindikasi mereka dari satu kelompok tertentu.
“Diindikasikan memang ada kelompok suatu perguruan atau apa, nanti untuk selengkapnya ditangani dari Polresta Sidoarjo karena masuk wilayahnya,” katanya.
Yang memprihatinkan, lanjut Ipda Dheni, sebagian besar remaja yang diamankan masih di bawah umur, bahkan ada yang berusia sangat muda.
“Rata-rata ya masih sekitar 10, 11 tahun 12 tahun itu,” ungkapnya.
Meski tidak ditemukan senjata tajam, polisi tetap mengamankan mereka karena aksi konvoi dini hari tersebut dinilai meresahkan warga dan mengganggu lalu lintas.
Dari interogasi awal, para remaja itu diketahui berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Gunung Anyar, Waru, hingga Sidoarjo kota. Karena lokasi kejadian juga berada di wilayah perbatasan, seluruh terduga berikut barang bukti diserahkan ke Polresta Sidoarjo.
“Barusan saja ini truk dari Polres Sidoarjo juga datang untuk mengangkut sembilan orang anak yang diduga akan tawuran. Termasuk barang buktinya dibawa ke Polresta Sidoarjo,” tuturnya.
Ipda Dheni menegaskan, patroli akan terus digencarkan, terutama menjelang akhir tahun, guna mencegah tawuran, balap liar, dan kejahatan jalanan. Terutama, di lokasi-lokasi potensial yang dipakai untuk melakukan kejahatan.
Dia juga mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan.
“Bisa langsung menghubungi di 110. Mau Polsek, mau Polres maupun Polda, tetap kami jangkau. Kami berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.(bil/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
