Senin, 8 Desember 2025

Dindik Latih Puluhan Guru SMK di Jatim, Jembatani Dunia Pendidikan dan Industri

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Dinas Pendidikan Jatim saat memantau peningkatan skill puluhan guru SMK se-Jatim. Foto: Dindik Jatim

Sebanyak 60 guru SMK di Jawa Timur (Jatim) mendapat pelatihan peningkatan skill dan sertifikasi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, pada 18-24 Juni 2025.

Aries Agung Paewai Kepala Dindik Jatim mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk meng-upgrade kompetensi, sehingga ilmu yang diberikan kepada murid sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

“Jadi, harus berkompeten, terstandarisasi, terutama Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI), sehingga mereka punya modal adaptasi berbagai peralatan dan kompetensi yang disesuaikan DUDI,” katanya, Senin (23/6/2025).

Pelatihan peningkatan kompetensi skill dan sertifikasi itu, difokuskan pada empat bidang kompetensi keahlian, yakni tata busana, tata boga, tata kecantikan, dan teknik pendingin tata udara.

“Kebutuhan DUDI terhadap pendidikan sangat tinggi. Di mana melalui transfer knowledge yang dilakukan guru, murid harus menghasilkan produk sesuai kompetensi yang diharapkan,” ujarnya.

Pihaknya membeberkan bahwa hasil peninjauan yang ia lakukan, masih banyak guru yang belum mengenal peralatan di masing-masing kompetensi keahlian. Oleh karena itu, ia berharap pelatihan itu bisa meningkatan kompetensi para praktisi pendidikan.

“Harapannya, hasil yang didapat tidak hanya sertifikasi saja, tapi juga linieritas kompetensi yang akan disampaikan ke murid-muridnya, karena ilmu yang diajarkan guru masih perlu pengembangan, adaptasi dan transformasi terhadap pendidikan,sehingga bisa optimal,” jelasnya.

Basuki Rokhman, Instruktur Teknik Pendingin Tata Ruang (TPTU) dari pelatihan guru SMK tersebut menjelaskan bahwa materi yang diberikan, disesuaikan dengan kebutuhan murid, agar lebih soap terjun ke dunia usaha dan industri.

“Jadi, materi yang disampaikan guru di sekolah dengan yang didapat pada pelatihan tidak sama. Kalau materi di SMK soal mengisi vreyon dan vakum, tapi kalau set up komponen jarang. Padahal ini dibutuhkan murid ketika nanti siap kerja,” jelasnya.

Sementara itu, Ika Maryana salah satu peserta guru dengan kompetensi keahlian Tata Boga dari SMKN Poncol Magetan mengatakan, pelatihan dan peningkatan kompetensi skill itu sangat bermanfaat.

Menurutnya banyak ilmu yang didapat dari instruktur profesional, mulai dari pemilihan bahan berkualitas untuk pastry dan bakery, pengetahuan mengenai alat, hingga teknik pembuatan pastry dan bakery.

“Alhamdulillah, ini pengalaman yang luar biasa saya dapatkan, karena kita diajarkan bagaimana membuat pastry dan bakery dengan inovatif dan kreatif dari instruktur profesional, momen ini juga membuat saya bertukar ilmu dengan sesama guru produktif,” pungkasnya.(ris/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 8 Desember 2025
27o
Kurs