
Kecelakaan lalu lintas masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia.
“Data dari ruang resusitasi RSUD Dr. Soetomo menunjukkan kenyataan yang memprihatinkan, 50 persen korban meninggal akibat kesalahan pertolongan pertama, dan 50 persen lainnya karena keterlambatan penanganan,” kata dr. Airi Mutiar staf medis KSM Anestesiologi & Reanimasi sekaligus Wakil Ketua EMT RSUD Dr. Soetomo.
Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net pada Selasa (20/5/2025), Airi Mutiar menekankan pentingnya peran masyarakat, khususnya yang sering berada di jalan raya, dalam memberikan bantuan awal secara tepat.
Di kota besar seperti Surabaya, driver ojek online kerap menjadi saksi pertama saat kecelakaan terjadi. Namun, tanpa bekal pengetahuan, niat baik menolong justru bisa memperburuk kondisi korban.
Oleh karena itu, pelatihan kegawatdaruratan bagi komunitas driver ojek online merupakan investasi kemanusiaan.
Dengan jumlah yang besar dan mobilitas tinggi, mereka berpotensi menjadi mitra strategis dalam sistem respons darurat nasional.
Pelatihan ini bukan sekadar mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan kesadaran bahwa keselamatan korban adalah tanggung jawab bersama. Satu tindakan tepat dalam situasi kritis bisa menjadi penentu antara hidup dan mati.
Menindaklanjuti kebutuhan ini, PMI Kota Surabaya bekerja sama dengan Pemkot Surabaya, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dan RSUD Dr. Soetomo, menggelar pelatihan pertolongan pertama untuk pengemudi ojek online.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara HEROES (Humanitarian Event Red Cross), yang sebelumnya menyasar Palang Merah Remaja tingkat SD hingga SMA di Surabaya.
Sebanyak 250 pengemudi dari berbagai platform telah terpilih untuk mengikuti pelatihan ini. Kegiatan akan berlangsung pada Selasa (27/5/2025) di Convention Hall, Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya.
Materi pelatihan mencakup keterampilan dasar seperti membuka jalan napas, menghentikan perdarahan, hingga prosedur memanggil bantuan medis secara tepat.
Diharapkan, para pengemudi tidak hanya menjadi pengantar penumpang atau barang, tetapi juga dapat berperan sebagai penolong pertama di lokasi kejadian.
Kegiatan ini mencerminkan implementasi nyata tujuh prinsip dasar Palang Merah Indonesia, yakni: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.
Dengan pelatihan ini, pengemudi ojek online diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam penyelamatan nyawa. Mereka bukan sekadar pengemudi, tetapi bisa menjadi penolong di saat-saat paling krusial sebelum bantuan medis tiba. (ant/saf/ipg)