
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan tidak ada lagi ancaman dari organisasi masyarakat (ormas) mana pun untuk keamanan dan kenyamanan kota.
“Insyaallah tidak (ada). Orang baik-baik semua,” katanya saat ditemui suarasurabaya.net di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (16/6/2025).
Sebelumnya, beredar video pernyataan ormas Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) di media sosial yang berencana melakukan aksi demonstrasi.
Pernyataan itu dilontarkan sebagai bentuk protes terhadap sidak yang dilakukan Eri Cahyadi untuk menindak juru parkir (jukir) liar.
Kemudian mereka membatalkan aksinya setelah ditemui dalam audiensi di rumah dinas Wali Kota Surabaya pada Jumat (13/6/2025) malam.
Eri memastikan, ancaman yang dilontarkan ormas hanya karena salah paham.
“Jadi begini, semua itu terjadi karena ketidakpahaman, ketidaktahuan, terus ada orang enggak ngerti tambah manas-manasi. Ini Surabaya. Tapi mereka orang baik semua. Ketika kita diskusi memahami, oh ternyata begitu, (mereka) malah mendukung untuk jukir liar dihilangkan. Mendukung mereka. Karena apa, ya sebenarnya tadi komunikasi yang penting tapi kalau ada orang yang enggak suka, tapi itu ya seni lah. Dalam sebuah kehidupan pasti ada begitu,” bebernya.
Ia yakin semua ormas akan membantu menjaga Kota Surabaya dan kenyamanan warga.
“Surabaya akan tetap menjadi kota yang nyaman untuk warganya, menjadi kota yang aman untuk warganya,” tegas Eri Cahyadi.
Diberitakan sebelumnya, FSMI menyatakan bahwa mereka urung demo demo Wali Kota Surabaya terkait juru parkir liar.
Baihaki Akbar Koordinator FSMI mengatakan, keputusan batal demo tersebut terjadi, setelah ada pertemuan antara FSMI dan Pemkot Surabaya yang sepakat untuk tidak menyebarluaskan video yang menyudutkan salah satu suku soal juru parkir liar. (lta/saf/ipg)