Minggu, 14 September 2025

Fadli Zon Ingatkan Pentingnya Menjaga Kisah Perjuangan Tokoh Bangsa

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Fadli Zon Menteri Kebudayaan saat melakukan ziarah makam Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Foto: Antara

Fadli Zon Menteri Kebudayaan (Menbud) mengingatkan pentingnya menjaga kisah perjuangan para pejuang bangsa, termasuk kisah keteladanan Bung Karno atau Ir. Soekarno Presiden Pertama RI sekaligus Sang Proklamator.

“Dari waktu ke waktu kita perlu menjaga, terutama adalah bagaimana kisah perjuangan, nilai-nilai keteladanan Bung Karno, proklamator kita, dan tentu juga Bung Hatta,” ujar Menbud dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (14/9/2025).

Melansir Antara, Fadli sempat berziarah ke makam Presiden Pertama RI itu serta melakukan doa bersama di halaman makam sebagai wujud penghormatan atas jasa pendiri bangsa yang telah meletakkan dasar-dasar kebangsaan dan kebudayaan Indonesia.

Fadli yang mengaku telah kali keempat berziarah ke makam Soekarno ini menyaksikan ada perubahan dalam kompleks makam, yakni terdapat museum dan perpustakaan Proklamator Bung Karno.

“Alhamdulillah sangat terawat, terjaga, dahulu belum ada gapura, perpustakaan, dan museum,” ungkap Menbud.

Menbud juga berkesempatan mengelilingi perpustakaan yang menyuguhkan catatan perjalanan Bung Karno yang tergambar dalam ragam lukisan serta aktivasi digital.

Perpustakaan bertaraf internasional ini diresmikan oleh Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri pada 3 Juli 2004.

Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus merawat nilai perjuangan, semangat kebangsaan, serta warisan leluhur para pahlawan sebagai pijakan dalam membangun masa depan bangsa.

Fadli Zon juga menyampaikan agenda kunjungan kerja kali ini, selain ziarah makam proklamator, juga melakukan kunjungan ke Candi Panataran, dan membuka festival Keroncong Svaranusa di Aloon-aloon Kota Blitar.

Menteri Kebudayaan menekankan pemajuan kebudayaan yang harus terus dilakukan melalui beragam giat kebudayaan.

Menurutnya, kebudayaan memiliki peran penting dalam memperkuat jati diri bangsa sekaligus perekat persatuan.

“Dalam rangka memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dalam keadaan apa pun saya kira kita jangan pernah berhenti untuk berusaha semaksimal mungkin, mengedepankan budaya kita sebagai binding power dan unifying force,” pungkasnya. (ant/mas/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Minggu, 14 September 2025
34o
Kurs