Kamis, 7 Agustus 2025

Hadapi Tekanan Tarif Trump, Apple Investasi Hingga 100 Miliar Dolar AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Logo gerai Apple di Washington, Amerika Serikat, Kamis (27/1/2022). Foto: Reuters

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple, dikabarkan menginvestasikan dana senilai 100 miliar dolar AS sekitar Rp1.627 triliun sebagai taktik menghadapi tekanan kebijakan tarif Donald Trump Presiden AS.

Melansir Antara, langkah ini juga merupakan kelanjutan dari rencana awal Apple untuk berinvestasi senilai 500 miliar dolar AS di AS selama empat tahun ke depan, yang mencakup program manufaktur dan membawa lebih banyak rantai pasokan Apple ke negara asalnya.

Laporan The Verge, Kamis (7/8/2025), menyebutkan bahwa sebagai bagian dari investasinya tersebut Apple telah menyetujui perluasan kemitraan dengan Corning untuk memproduksi 100 persen lapisan kaca pelindung iPhone serta Apple Watch di Kentucky.

Selain Corning, mitra lainnya yang terkonfirmasi menjadi bagian dari investasi ini adalah Samsung. Nantinya bersama Samsung, Apple akan memproduksi chip di Austin, Texas.

Selanjutnya, pabrik server Apple yang berbasis di Houston juga akan memulai produksi massal mulai 2026, bersamaan dengan upaya Apple memperluas cakupan pusat datanya ke Maiden, Carolina Utara.

Ini juga diperkuat dengan inisiatif Apple pada Juli 2025 yang mengumumkan rencana pembukaan akademi manufaktur di Michigan sebagai upaya pengembangan talenta digital AS untuk pengembangan manufaktur yang canggih.

Belum ada kepastian apakah inisiatif-inisiatif Apple ini bakal memuaskan Trump, namun yang jelas adalah Apple dipastikan dapat memproduksi iPhone di AS.

Sebelumnya saat membahas tarif resiprokal, Trump sempat mengkritik Apple karena tidak melakukan produksi manufaktur di dalam negeri dan bahkan mengancam perusahaan tersebut dengan tarif 25 persen jika tidak melakukan produksi gawai lebih banyak di dalam negeri.

Hal ini disampaikan Trump, setelah Apple memindahkan sebagian tempat produksinya di luar negeri yang tadinya berpusat di China kini telah disebar sebagian ke Vietnam dan India dalam beberapa waktu terakhir, namun dinilai tidak memboyong kemampuan itu ke AS.(ant/dis/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 7 Agustus 2025
27o
Kurs