Kamis, 7 Agustus 2025

Hasan Nasbi: Rojali-Rojana Cuma Istilah dan Prespektif Lama

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Hasan Nasbi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) memberikan keterangan pers di Kantor PCO, Gedung Kwarnas, Jakarta, Kamis (7/8/2025). Foto: Antara

Hasan Nasbi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebut istilah “Rojali” (rombongan jarang beli) dan “Rohana” (rombongan hanya nanya) dalam praktik jual beli sebagai perspektif konvensional.

Dalam konferensi pers di kantor PCO, Jakarta, Kamis (7/8/2025), Hasan menyatakan bahwa saat ini model dan cara jual beli telah berkembang pesat, seiring dengan pertumbuhan sektor logistik dan platform digital.

“Rojali, rohana, kita mungkin masih melihatnya dalam ekonomi konvensional. Sementara, sekarang ekonomi itu berkembang sekali kan? Model dan cara jual beli juga berkembang, sektor logistik kita tumbuh loh,” katanya, dilansir dari Antara.

Menurutnya, perkembangan itu tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan signifikan pada sektor logistik nasional, yang sekaligus jadi pertanda adanya transaksi jual beli.

“Kalau sektor logistik dan pengiriman barang tumbuh, kan yang dikirim itu barang. Kalau yang dikirim barang atau yang dikirim atau ada pergerakan orang, itu kan artinya ada jual beli, meskipun tidak lagi terjadi di toko-toko konvensional, melainkan melalui marketplace atau platform digital lainnya,” katanya menjelaskan.

Hasan menilai penting bagi masyarakat dan pemangku kebijakan untuk mengadopsi cara pandang yang lebih terbuka dalam menyikapi transformasi ekonomi saat ini.

“Jadi kita harus open-minded. Jangan terpaku pada cara berpikir yang old school dan konvensional. Pola ekonomi masyarakat berubah, dan itu bukan hal yang harus langsung dicurigai, tetapi dipahami secara kontekstual,” katanya.

Belakangan ini, istilah “Rojali” dan “Rohana” menjadi akronim yang kerap diperbincangkan di media sosial. Istilah itu menggambarkan fenomena yang dikaitkan dengan pelemahan daya beli masyarakat.

Rombongan jarang beli menggambarkan kelompok masyarakat yang kerap mengunjungi pusat perbelanjaan namun jarang melakukan transaksi pembelian.

Sementara rombongan hanya nanya, merujuk pada pengunjung yang aktif bertanya-tanya soal produk seperti harga, diskon, atau fitur, namun tidak jadi membeli.(ant/dis/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 7 Agustus 2025
29o
Kurs