Selasa, 21 Oktober 2025

Indonesia Simpan Sperma dan Ovum Badak Jawa untuk Bayi Tabung

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Badak Jawa yang termasuk lima spesies badak terlangka dunia dimana keberadaannya terancam karena habitat yang berkurang dan perburuan. Foto: International Rhino Foundation

Raja Juli Antoni Menteri Kehutanan (Menhut) menyebut sperma dan ovum (sel telur) badak jawa (Rhinoceros sondaicus) akan disimpan dalam biobank untuk mendukung program teknologi reproduksi berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART) atau “bayi tabung” badak.

Raja Juli di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (17/10/2025), mengatakan program itu untuk mempelajari genetik badak jawa sekaligus memperbanyak populasi satwa langka itu.

“Kita bisa mempelajari genetik badak Jawa ini, termasuk nanti sperma dan ovum badak ini bisa kita simpan di biobank dan nanti dengan ART itu bisa dikawinkan, kayak bayi tabung itu,” katanya seperti dilaporkan Antara.

Penerapan teknologi tersebut, lanjut Raja Juli, melengkapi strategi konservasi yang tetap mengutamakan proses reproduksi alami di habitat badak jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

“Selain yang natural, habitatnya diperbaiki sehingga jumlah badaknya semakin banyak melalui proses alami, tetapi juga bisa melalui bayi tabung ini. Insya Allah,” ujarnya.

Menurut Menhut, program itu juga berkait dengan upaya translokasi badak jawa yang saat ini tengah berlangsung di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) untuk dipindahkan ke zona yang lebih aman.

Translokasi direncanakan dari habitat alaminya menuju Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) di Desa Ujungjaya, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, yang masih berada dalam wilayah TNUK.

“Sekarang sedang proses translokasi bekerja sama dengan TNI untuk secara alami digiring, dipindahkan ke tempat yang aman. Satu pasang, satu jantan, satu betina,” kata Raja Juli.

Menhut menegaskan bahwa konservasi badak jawa merupakan bagian dari tanggung jawab kementerian yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia.

“Nah, badak Jawa itu salah satu yang langka dan habitatnya memang terancam juga,” ujarnya.

Raja Juli juga mengingatkan potensi ancaman ekologis yang dapat membahayakan populasi badak jawa manakala terjadi aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di perairan Lampung.

“Misalkan kalau ada naudzubillah gunung di Lampung, yaitu (Anak) Krakatau meletus, itu akan ada bahaya yang luar biasa. Nah, ancamannya (badak) punah,” ucap dia.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 21 Oktober 2025
28o
Kurs