
Keir Starmer Perdana Menteri Inggris diperkirakan akan mengumumkan pada Minggu (21/9/2025) malam waktu setempat, bahwa Inggris akan mengakui negara Palestina.
Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Inggris, meskipun mendapat tentangan keras dari Israel dan ketidaksetujuan dari Amerika Serikat, sekutu terdekat Inggris.
David Lammy Wakil Perdana Menteri Inggris mengonfirmasi bahwa Starmer akan mengumumkan keputusan tersebut pada Minggu malam waktu steempat.
Lammy menambahkan, pengakuan terhadap Palestina harus dilihat sebagai bagian dari upaya menuju proses perdamaian yang pada akhirnya menghasilkan solusi dua negara.
Beberapa negara lain, termasuk Prancis, Kanada, Australia, dan Belgia, juga diperkirakan akan secara resmi mengakui Palestina minggu ini dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
“Setiap langkah untuk mengakui Palestina adalah bagian dari usaha kami untuk menjaga prospek solusi dua negara tetap hidup,” kata Lammy dilansir dari Reuters.
Pada bulan Juli, Starmer mengungkapkan bahwa Inggris akan mengakui Palestina kecuali Israel mencapai gencatan senjata dengan Hamas, membuka akses untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, menegaskan tidak akan ada aneksasi Tepi Barat, dan berkomitmen pada proses perdamaian yang menghasilkan solusi dua negara – Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel.
“Sejak pengumuman pada Juli, kenyataannya, dengan serangan terhadap Qatar, gencatan senjata saat ini tampaknya tidak ada harapan. Prospeknya semakin suram,” ujar Lammy, sambil menambahkan bahwa Israel juga terus melanjutkan rencana penyelesaian kawasan tersebut.
Ketika ditanya apakah pengakuan terhadap negara Palestina akan dianggap sebagai “kabar baik” untuk Hamas, Lammy menegaskan bahwa penting untuk membedakan antara kelompok militan yang menguasai Gaza dan rakyat Palestina. (saf/ham)