
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi telah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas pendudukan Israel, tentang rencana pengurangan jumlah truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza.
Dari sekitar 600 truk bantuan yang sebelumnya dijanjikan Israel akan diizinkan melintas setelah gencatan senjata, kini jumlahnya akan dipangkas separuh dengan alasan pemulangan jenazah.
Farhan Haq Juru Bicara Deputi Sekretaris Jenderal PBB, dalam konferensi pers, Rabu (15/10/2025) malam waktu setempat, mengatakan bahwa Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah Pendudukan (COGAT) telah mengirim surat resmi kepada PBB mengenai keputusan itu.
“Kami mengetahui isi surat yang disampaikan COGAT,” ujar Haq seperti dilansir Antara, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan, PBB terus berupaya menyalurkan sebanyak mungkin bantuan kemanusiaan ke Gaza, meski kondisi di lapangan semakin sulit.
Haq menegaskan, PBB menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi komitmen mereka dalam perjanjian gencatan senjata, termasuk soal pemulangan jenazah tahanan yang meninggal dunia.
“Salah satu poin terpenting adalah memastikan aliran bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Jalur Gaza tetap berjalan tanpa hambatan,” tegasnya.
Keputusan Israel untuk memangkas jumlah truk bantuan dikhawatirkan akan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, yang saat ini menghadapi kekurangan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan akibat blokade panjang. (ant/bil/ham)