
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan sedikitnya 60.839 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023.
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 119 jenazah telah dibawa ke rumah sakit, dan 866 orang terluka, sehingga total korban luka kini mencapai 149.588 orang.
Dalam pernyataannya pada, Minggu (28/7/2025) waktu setempat, Kementerian Kesehatan menyatakan lonjakan angka korban jiwa terjadi setelah 290 jenazah yang sebelumnya belum teridentifikasi, berhasil diverifikasi dan ditambahkan ke daftar resmi korban.
“Masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, karena tim penyelamat tidak mampu menjangkau lokasi mereka,” demikian isi pernyataan kementerian seperti dilansir kantor berita Anadolu, Senin (4/8/2025).
Kementerian juga mengungkapkan bahwa dalam 24 jam terakhir, 65 warga Palestina tewas dan lebih dari 511 lainnya luka-luka saat mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan. Sejak 27 Mei 2025, jumlah total korban tewas saat mencari bantuan telah mencapai 1.487 orang, dengan 10.578 korban luka.
Militer Israel kembali melanjutkan serangannya ke Gaza sejak 18 Maret 2025, memecah gencatan senjata yang sempat berlaku sejak Januari sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan. Sejak saat itu, sebanyak 9.350 orang tewas dan 37.547 lainnya luka-luka akibat serangan baru Israel.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasi militernya di wilayah Gaza yang padat penduduk tersebut. (bil/iss)