Senin, 1 Desember 2025

Jawa Timur Pertahankan Status Bebas Rabies hingga 2025

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Vaksin rabies untuk hewan peliharaan di Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) Surabaya, pada Sabtu (11/10/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang berhasil mempertahankan nol kasus rabies atau status bebas rabies hingga saat ini.

Hendra Wibawa Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan bahwa tidak ada satu pun kasus rabies yang ditemukan di wilayah Jatim sejak tahun 1996 hingga 2025.

“Tidak ada zona merah di Jatim, karena Jatim masih bebas,” kata Hendra mewakili Sudaryono Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) saat menghadiri puncak peringatan World Rabies Day di Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma) Surabaya, pada Sabtu (11/10/2025).

Di wilayah Jawa, selain Jatim, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga tercatat sebagai tiga provinsi yang masih bebas dari penyakit mematikan tersebut.

Pemerintah pusat, kata dia, menargetkan seluruh Pulau Jawa bisa mencapai status bebas rabies secara menyeluruh pada tahun 2029.

“Kita akan berusaha sekuatan tenaga untuk zero case selama 5, 6, 7 tahun bahkan lebih untuk Jawa Barat dan Banten,” katanya.

Hendra Wibawa Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (tengah) bersama Cicik Sri Sukarsih Kepala Karantina Pertanian Surabaya (kanan) dan Imron Suandy Kepala Balai Besar Veteriner Denpasar (kiri) saat berada di Pusvetma, Surabaya pada Sabtu (11/10/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Kementerian Pertanian menegaskan, kunci utama pencegahan rabies adalah vaksinasi terhadap hewan penular, terutama anjing dan kucing. Jika lebih dari 70 persen populasi hewan rentan telah divaksin, maka menurutnya penyebaran virus bisa ditekan bahkan dihentikan.

Pihaknya memastikan, upaya vaksinasi terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pemerintah Daerah (Pemda) hingga masyarakat.

“Supaya pesan utamanya, bahwa rabies ini adalah penyakit yang kita bisa cegah dengan vaksinasi,” tuturnya.

Ia mengatakan, vaksin rabies tidak hanya bisa diakses lewat program pemerintah, tetapi juga melalui klinik dokter hewan maupun layanan dokter hewan mandiri.

Cicik Sri Sukarsih Kepala Karantina Pertanian Surabaya menekankan, setiap pecinta hewan, baik kucing maupun anjing, harus memastikan hewan dalam keadaan sehat dan sudah dilakukan vaksinasi, serta melapor ke balai karantina.

“Kami ada di 32 provinsi, dan siap membantu untuk melakukan pelayanan kepada pengguna jasa, kepada pecinta hewan, baik itu anjing maupun kucing yang akan dilalu lintaskan. Kami memastikan bahwa hewan yang akan dilalu lintaskan itu sehat,” ucapnya.

Seperti diketahui, dalam peringatan puncak World Rabies Day 2025 di Surabaya, selain diadakan penguatan edukasi juga diadakan vaksinasi rabies gratis di halaman Pusvetma, Surabaya. (ris/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 1 Desember 2025
27o
Kurs