Kamis, 8 Mei 2025

Jemaah Haji Diimbau Waspada Cuaca Ekstrem di Madinah

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Payung-payung di Masjid Nabawi, Madinah memberikan keteduhan bagi jamaah dari terik matahari. Foto: Foto: Aini Kusuma Radio Suara Surabaya

Jemaah haji diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem di Madinah, Arab Saudi. Imbauan ini disampaikan menyusul peringatan dari Kementerian Agama (Kemenag) mengenai suhu udara yang diperkirakan mencapai lebih dari 35 derajat Celsius dengan kelembapan rendah.

“Cuaca di Madinah saat ini sedang panas. Kami imbau kepada seluruh jemaah haji, termasuk yang baru tiba di Madinah, agar tidak beraktivitas di luar hotel apabila tak ada kaitannya dengan ibadah,” imbau M. Allaudin Ketua Kloter 16 Surabaya.

Ia menjelaskan bahwa cuaca panas ini sangat ekstrem dan tidak sama dengan yang ada di Indonesia. Jadi ia harap seluruh jemaah mematuhi aturan di Arab Saudi, terutama terkait kondisi cuaca.

Seperti menggunakan pelindung kepala seperti topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan, khususnya saat salat zuhur dan asar. Serta tidak lupa untuk banyak minum air putih.

Allaudin mengingatkan agar jemaah tidak ragu untuk meminta bantuan jika mengalami gangguan kesehatan. Ia menekankan pentingnya menjaga kondisi tubuh dengan cukup istirahat dan memanfaatkan fasilitas hotel yang telah disediakan.

Aini Kusuma penyiar Radio Suara Surabaya dalam Catatan Haji yang didukung Shafira Tour & Travel dari Tanah Suci melaporkan, jemaah diimbau untuk mengutamakan ibadah wajib, serta manfaatkan waktu lainnya untuk beristirahat agar tetap fit selama menjalani rangkaian ibadah haji.

Semilir angin dari kipas-kipas raksasa di pelataran Masjid Nabawi menyejukkan para jemaah haji yang tengah beribadah. Foto: Foto: Aini Kusuma Radio Suara Surabaya

Sementara itu, Akhmad Fauzin Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag turut menyampaikan pesan serupa. Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan karena suhu di Madinah bisa lebih dari 35 derajat Celsius dengan kelembapan hanya 14 persen.

“Cuaca kering dan panas dapat memicu gangguan kesehatan, terutama infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang ditandai dengan batuk. Hal ini disebabkan udara kering yang membuat rongga mulut dan hidung mudah iritasi,” jelas Fauzin.

Berdasarkan klasifikasi iklim Köppen, Madinah masuk wilayah gurun panas (BWh), dengan suhu musim panas yang bisa menyentuh 43 derajat Celsius pada siang hari, dan 29 derajat Celsius pada malam hari.

Suhu ekstrem hingga 45 derajat Celsius lebih biasa terjadi antara Juni hingga September.

Bagi jemaah yang akan berangkat berikutnya, disarankan untuk mempersiapkan kondisi kesehatan secara optimal sebelum terbang ke Madinah maupun Makkah dalam gelombang kedua pemberangkatan. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Kamis, 8 Mei 2025
26o
Kurs