
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur menyampaikan apresiasi terhadap kelompok masyarakat Madura, Jawa Timur (Jatim), atas kontribusinya dalam kegiatan kemanusiaan di Malaysia.
Hal itu diutarakan Hermono Duta Besar RI untuk Malaysia dalam sambutannya yang disampaikan Wishnu Krisnamurthi Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI KL, di acara Pelantikan pengurus Majlis Persatuan dan Persaudaraan Masyarakat Madura (MPPM-PPMM) 2025-2027 di Dewan Besar Universitas Putra Malaysia (UPM), Serdang, Selangor, Minggu (27/7/2025).
“Beliau (Dubes) menyampaikan bahwa selama menjadi duta besar dan selama KBRI Kuala Lumpur ada, kontribusi masyarakat Madura luar biasa,” ujar Wishnu dilansir Antara.
Wishnu mengatakan banyak hal yang dimiliki masyarakat Madura dan salah satu yang paling terlihat, adalah solidnya persatuan dan persaudaraan masyarakat Madura.
Dia berharap hal itu bisa dicontoh oleh kelompok lain. “Walau organisasinya banyak, tapi tidak pernah ribut. Kontribusinya juga luar biasa,” ujar Wishnu.
Menurutnya, saat pandemi Covid-19, tidak sedikit jenazah WNI yang harus dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia, namun gasket atau agen pengiriman jenazah setempat biayanya sangat mahal.
Kemudian masyarakat Madura membuat gasket pengiriman jenazah dan pengurusan jenazah mulai dari rumah sakit dan semuanya dipenuhi dengan harga terjangkau.
“Jadi masyarakat Madura sangat membantu negara dan WNI. Beruntung ada teman-teman masyarakat Madura yang berkenan berpikir lebih jauh dari yang lain sehingga itu merupakan kontribusi luar biasa bagi warga Indonesia di Malaysia,” kata Wishnu.
KBRI KL berharap masyarakat Madura tidak berhenti memberikan kontribusi bagi negara dan masyarakat Indonesia di perantauan.
Menurut Wishnu, masyarakat Madura adalah perantau yang tangguh. Dia berharap persatuan dan persaudaraan masyarakat Madura terus terpelihara.
Sementara itu Abdul Kholik Penjabat Ketua Umum MPPM dalam sambutannya menyampaikan, MPPM didirikan tanggal 13 November 2022 sebagai wadah pemersatu masyarakat Madura di perantauan.
Dia mengatakan dalam dua tahun MPPM telah menjadi tangan terulur ketika banyak saudara WNI yang mengalami beragam masalah seperti sakit, menjadi korban penipuan, hingga meninggal dunia tanpa ada keluarga yang mengurus.
“Ada warga yang berbulan-bulan tidur di pinggir jalan, di bawah panas dan hujan, tanpa ada yang peduli, salah satunya Ibu Sumiati, warga Sampang, terlantar. Alhamdulillah MPPM menjemput, merawat dan memulangkan ke kampung halaman,” kata dia.
Ada juga, kata dia, WNI asal Madura bernama Bapak Lukman yang viral di media sosial, yang terlantar sakit dapat dirawat oleh MPPM dan dipulangkan ke Tanah Air.
“Namun apa daya, Tuhan lebih menyayanginya. Setelah diantar ke kampung halaman, beberapa hari kemudian, beliau meninggal dunia,” ujar Kholik.
Lebih jauh Kholik menyampaikan saat ini MPPM telah memiliki mobil jenazah dan mobil operasional siap siaga untuk membantu warga negara Indonesia di Malaysia.
Dia mengajak para pemimpin, tokoh masyarakat dan pejabat daerah di Madura, dapat terus mendukung perjuangan MPPM. (ant/bil/iss)