
Jemaah calon haji untuk mengurangi aktivitas yang tidak terlalu penting di luar hotel terutama di siang hari, guna menjaga kesehatan fisik selama menjalankan rangkaian ibadah haji.
“Jangan sampai kelelahan, aktivitasnya jangan diforsir. Kurangi aktivitas di luar hotel terutama saat siang hari. Kalau pun mau keluar usahakan malam hari,” kata Liliek Mahendro Susilo Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Dilansir Antara pada Minggu (11/5/2026), imbauan itu disampaikan Liliek mengingat kondisi cuaca di Tanah Suci diperkirakan masih sama dengan musim haji 2024 yakni berkisar 40 hingga 50 derajat Celsius.
“Kami berpesan kepada calon jemaah haji menjelang Arafah sebisa mungkin menghemat tenaga dan jangan sampai kelelahan,” kata Liliek.
Namun, apabila tetap terpaksa keluar rumah saat siang hari, jemaah diimbau menggunakan alat pelindung diri seperti masker, pelindung kepala (topi), kacamata hitam, membawa semprotan air yang diberikan dinas kesehatan dan Kemenag.
Selain itu, setiap harinya jemaah haji terutama lanjut usia (lansia) diminta meminum oralit yang dicampur dengan air putih.
Cara ini diharapkan mencegah dehidrasi. Sebab, apabila seseorang sudah dehidrasi maka bisa memicu timbulnya penyakit lain.
“Kami juga mengingatkan agar calon jemaah haji tidak telat makan karena keasyikan beribadah. Untuk menyiasatinya, bisa membawa bekal,” katanya.
Tidak hanya itu, Kemenkes juga mengingatkan agar calon jemaah haji menghindari meminum air zam-zam yang dingin karena dapat memicu batuk atau pilek.
Ia berharap pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji sebelum berangkat (istithaah) menjadi bekal untuk menjalankan rangkaian rukun Islam kelima tersebut. Apalagi, ibadah haji sangat menuntut kesiapan mental dan fisik seseorang dalam menjalankannya. (ant/kak/saf/iss)