Khofifah Kembali Pimpin IKA Unair, Ajak Alumni Ambil Peran Strategis Diplomasi Antarbangsa

Khofifah Indar Parawansa kembali memimpin Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) sebagai Ketua Umum periode 2025-2030. Khofifah ditetapkan dalam Musyawarah Nasional XI Ikatan Keluarga Alumni Universitas Airlangga (Munas XI IKA Unair).

Khofifah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus IKA Unair atas kepercayaan yang diberikan untuk melanjutkan kepemimpinan.

“InsyaAllah, ke depan IKA Unair akan semakin banyak merajut kebersamaan dan kolaborasi yang memberikan banyak dampak positif bagi Unair dan masyarakat luas. Apalagi saat ini banyak alumni Unair yang menjadi tokoh maupun pimpinan daerah yang bisa diajak berkolaborasi untuk memajukan bangsa,” ucapnya.

Setelah terpilih, Khofifah menegaskan peran penting almamater di berbagai daerah serta penguatan kerjasama antarnegara melalui Pimpinan Cabang Istimewa di berbagai negara serta para diplomat alumni Unair. Ia juga mengajak IKA Unair untuk mengambil peran diplomasi antarbangsa sebagai wujud membangun negeri lewat pengabdian berdampak.

“Banyak pengabdian yang dilakukan IKA Unair. Saya rasa kita melakukannya cukup konsisten dan kontinyu. IKA Unair merupakan perpanjangan tangan Pak Rektor dan kampus untuk menyapa lebih luas elemen masyarakat yang tidak bisa kita jangkau, karena banyak alumni di daerah dan di luar negeri yang siap dan sudah mengabdikan diri dengan membawa bendera Unair” ujarnya.

Sementara dari pemerintah, pihaknya mendorong konektivitas di berbagai lini. Salah satunya dengan pembukaan penerbangan langsung baru dari Jawa Timur ke beberapa negara.

Dalam waktu dekat, Gubernur Jatim itu mengajak alumni dan almamater UNAIR untuk ikut mengambil peran dan memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI). Ia mengundang untuk mengibarkan bendera merah putih dan bendera Unair di puncak gunung tertinggi Indonesia, yakni Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) di Papua, Gunung Kerinci di Sumatera, Gunung Rinjani di Lombok, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Latimojong di Sulawesi, Gunung Binaiya di Maluku, dan Gunung Bukit Raya di Kalimantan.

“Mari kita lakukan identifikasi di titik mana. Nanti yang dikibarkan adalah merah putih bersama dengan bendera Unair, bukan bendera IKA Unair. Ini menjadi bagian dari ruh semangat kita bahwa Unair sudah dan pantas memuncaki berbagai prestasi . Jadi dengan ini, kita bisa membawa Merah Putih dan UNAIR setinggi-tingginya,” pungkas Khofifah.

Muhammad Madyan Rektor Unair menyambut baik setiap bentuk kontribusi di berbagai lini melalui jejaring alumni. Mengingat, ikatan alumni dapat menjadi jembatan yang kokoh antara almamater dan masyarakat melalui kolaborasi, riset dan pengabdian lain.

“Selamat atas terpilihnya kembali Bu Khofifah sebagai Ketua Umum IKA Unair. Semoga terpilihnya membawa kemajuan dan memperkuat Universitas Airlangga. Para alumni merupakan talenta terbaik. Mereka bukan hanya saksi sejarah, tapi juga agen perubahan di tengah masyarakat, bangsa, dan bahkan dunia. Sekali lagi selamat,” ucapnya.

Sebagai informasi, posisi Unair saat ini menduduki peringkat ke-287 dunia dalam QS World University Rankings (QS WUR) 2026. Sementara menurut THE Impact Rankings 2025, Unair menduduki peringkat ke-9 dan yang merupakan terbaik di Indonesia dan ASEAN serta kedua terbaik di Asia.

THE Impact merupakan pemeringkatan universitas dunia yang menilai kontribusi institusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Mereka menilai, Unair unggul dalam SDGs 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dengan peringkat 1 dunia, SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan peringkat 3 dunia, SDGs 5 (Kesetaraan Gender) dengan peringkat 4 dunia, serta SDGs 17 (Kemitraan Global)dengan peringkat 29 dunia. (ris/saf/ham)