Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memastikan sebanyak 158 rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kabupaten Nganjuk sudah tuntas direnovasi 100 persen.
Renovasi tersebut dilakukan melalui program Rutilahu hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kodam V/Brawijaya.
Khofifah pun turut meninjau dua unit rumah warga milik Suyitno dan Mujiati yang direnovasi melalui program Rutilahu di Desa Pace Kulon, Nganjuk.
Dalam kunjungannya, Gubernur Jatim itu didampingi Marhaen Djumadi Bupati Nganjuk dan Trihandy Cahya Saputro Wakil Bupati.
Khofifah menyatakan, peninjauan ini menjadi bagian dari komitmen untuk memastikan program Rutilahu memberikan manfaat nyata dan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat.
“Ini adalah program Rutilahu, rumah yang tidak layak huni menjadi rumah tinggal layak huni. Di sini kerja sama antara Pemprov Jatim dengan Kodam V/Brawijaya,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Menurut Khofifah, program Rutilahu tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik bangunan seperti atap, lantai, dan dinding namun juga memperhatikan sanitasi dan keamanan bangunan agar penghuni dapat hidup lebih sehat dan nyaman.
Kolaborasi antara Pemprov Jatim dan Kodam V/Brawijaya ini menargetkan 1.900 unit rumah tersebar di 12 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Melalui koordinasi Pangdam V/Brawijaya dengan para Dandim, sejumlah rumah di 12 kabupaten/kota yang menjadi target akan diidentifikasi untuk memenuhi kriteria penerima bantuan.
“Saya sampaikan juga kepada Pak Bupati, jika masih ada yang diajukan, tahun depan program ini tetap ada kerjasama antara Pemprov Jatim dan Kodam V/Brawijaya. Selanjutnya bisa disisir di tempat lain dan ada rumah tinggal belum layak huni menjadi rumah tinggal layak huni,” tuturnya.
Sementara itu Suyitno penjual kue keliling yang menerima manfaat program ini, mengaku tak menyangka rumahnya akan direnovasi. Ucapan terima kasih pun disampaikannya atas kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Nganjuk.
“Saya tidak menyangka dapat bantuan rutilahu. Terima kasih sekarang rumah saya sudah layak huni dan tidak bocor saat hujan,” ungkapnya.
Sementara Mujiati, seorang ibu rumah tangga, menceritakan bahwa sebelum dibenahi, dinding rumahnya hampir roboh dan lantainya masih tanah.
“Sekarang rumah saya sudah layak huni alhamdulilah bersyukur sekali karena kalau disuruh bangun rumah tidak mampu. Terima kasih pemerintah provinsi dan Pemkab Nganjuk,” tuturnya.(wld/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
