Kamis, 24 Juli 2025

Komunitas Driver Ojek Online Jatim Dukung Potongan Komisi 20 Persen

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ribuan driver ojek online (ojol) melakukan konvoi demontrasi di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (20/5/2025). Foto: Nova Trisya Kaka Mg suarasurabaya.net

Pengemudi ojek online aktif dari wilayah Jawa Timur menegaskan dukungannya terhadap skema potongan komisi 20 persen dari aplikator.

“Kami tidak masalah dengan potongan 20 persen, karena kami juga menikmati banyak benefit dari aplikator. Yang penting order tetap jalan, gacor, dan penghasilan kami cukup,” ujar Yunus Suhardiono Ketua Komunitas Citra Garuda Gresik, dalam keterangannya, Rabu (23/7/2025).

Dukungan disampaikan dalam pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan RI, mewakili komunitas dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, hingga Malang.

Melansir Antara, para driver menyatakan bahwa isu utama bukanlah soal besar-kecilnya potongan, tetapi perlindungan nyata dan keberlangsungan operasional mereka di lapangan.

Hal senada disampaikan oleh Yoeli Elmerillia dari Komunitas PAUS Surabaya yang menilai potongan 20 persen justru memberi kontribusi positif bagi mitra. Ia menyebut komisi tersebut telah dikembalikan dalam bentuk layanan, fasilitas asuransi, hingga program komunitas.

Komunitas lain seperti HORE Surabaya dan Healthy Driver Community juga menilai manfaat dari skema saat ini telah terasa, mulai dari dukungan teknis hingga layanan darurat yang membantu kelancaran pekerjaan di lapangan.

Sementara itu, perwakilan komunitas di Malang mengingatkan agar rencana penurunan komisi menjadi 10 persen dikaji secara komprehensif.

Chandra Joko Priyodigdo Ketua Komunitas Brothers on Road, menyampaikan bahwa hubungan antara mitra dan aplikator adalah tentang keberlangsungan ekosistem digital yang selama ini menopang jutaan pencari nafkah.

Jeri Susanto dari Komunitas D’Gang 2.2 juga menyebut penyesuaian tanpa kajian mendalam berpotensi membawa dampak negatif. Ia menilai komisi 20 persen saat ini cukup ideal dan hanya perlu penyempurnaan dalam beberapa aspek.

Yoyok Hendrianto dari Komunitas GODER Team Malang turut menyampaikan harapan agar seluruh pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan kebijakan, terutama yang berdampak pada ekosistem digital yang juga menyokong pelaku UMKM.

Para pengemudi di Malang menyerukan agar pemerintah tidak tergesa-gesa mengambil kebijakan yang berpengaruh luas terhadap jutaan mitra aktif di Indonesia.(ant/dis/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 24 Juli 2025
25o
Kurs